Ketum PBI Jakarta Nuni Restu Wilujeng (tengah) foto bersama Koordinator Menari PBI Jakarta Isti (pertama dari kiri) dan anggota PBI Jakarta Rani pada acara pameran Kriyanusa Tahun 2023, digelar di JCC, Jakarta, Sabtu (16/09/2023). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Iriana Joko Widodo membuka secara resmi acara Kriyanusa Pameran Kerajinan Nusantara Tahun 2023 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Rabu (13/09/2023).
Pameran Kriyanusa Tahun 2023 yang digelar sejak Rabu (13/09/2023) hingga Minggu (17/09/2023) tersebut merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk mempromosikan produk-produk kriya dari seluruh daerah di Indonesia. Pameran Kriyanusa Tahun 2023 menghadirkan sebanyak 307 stand pameran yang berasal dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi, Kabupaten dan Kota, Kementerian Negara, serta Lembaga Negara.
Tampak hadir dalam acara ini Ketua Umum Perempuan Berkebaya Indonesia (Ketum PBI) Nuni Restu Wilujeng bersama Koordinator Menari PBI Jakarta Isti dan anggota Rani. Nuni Restu Wilujeng mengatakan, saat ini PBI memiliki banyak kegiatan.
“Mulai dari kegiatan seni, pengabdian kepada masyarakat, kegiatan sosial dan goes to campus (pergi ke kampus) untuk mensosialisasikan kebaya ke Gen Z (anak muda),” ujar Nuni Restu Wilujeng asli Jawa Timur (Jatim) kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui saat dirinya mampir ke acara pameran Kriyanusa Tahun 2023, Sabtu (16/09/2023).
Dijelaskannya, pihaknya masuk ke Gen Z melalui kampus Universitas Indonesia (UI) dan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia atau LP3I dan London School. “Juga kita mensupport atau mendukung duta-duta kebaya cilik dari PBI Jakarta,” terangnya.
“Kita masuk ke kampus itu untuk mencoba mensosialisasikan kebaya itu seperti apa. Kita juga memberi tutorial kebaya itu ceritanya bagaimana dahulu kala dan bagaimana dulu mereka mencintai mau memakai kebaya dengan gaya retro atau kekinian mereka tapi tidak meninggalkan pakem meninggalkan kebaya,” tuturnya.
Dijelaskannya, kebaya bisa dipakai untuk lintas kegiatan. “Jadi bisa dipakai ke kampus dan bisa dipakai ke mana saja. Kalau lihat di kampus UI, itu sekarang banyak sekali fenomena mahasiswa di sana mengenakan kain. Mereka kuliah itu merasa lebih bergaya mengenakan kain daripada mengenakan celana jeans,” paparnya.
“Saya tidak buka stand di pameran Kriyanusa Tahun 2023. Kami juga batu menyelesaikan acara di mall Plaza Semanggi, Jakarta, tadi. Acaranya “Keberagamaan Tenun Nusantara” dan acaranya sudah selesai pada hari ini,” katanya.
Perlu diketahui PBI sudah berdiri sejak tahun 2019. “Karena PBI itu merupakan komunitas pencinta kebaya dan PBI sudah berbadan hukum,” tegasnya.
“Di Indonesia, ada 13 PBI cabang dan di Eropa itu pusatnya di Kota Zurich, Swiss dan di sana membawahi 12 negara. Kemudian, di Melbourne dan di Perth,” ulasnya.
Dijelaskannya, PBI kegiatannya saat ini mensosialisasikan kebaya kepada masyarakat muda yang berada di kampus. “Sekarang ini kami lebih fokus kepada generasi Gen Z supaya support atau mendukung kepada mereka,” paparnya.
“Pada 21 September 2023 di Gedung Kesenian Jakarta, di daerah Pasar Baru, di sana itu ada acara kami yang mensupport dari pada program Kina Karya dari kampus LP3I,” ungkapnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Heru Budi pada hari Sabtu kemarin mengunjungi stand pameran DKI Jakarta pada acara pameran Kriyanusa Tahun 2023. “Tentunya kehadiran Gubernur DKI Jakarta Heru Budi pada acara pameran Kriyanusa Tahun 2023 ini mensupport kebudayaan di Jakarta. Terutama warisan nusantara atau wastra tenun dan batik karena pada September 2023 merupakan bulan tenun, makanya saya juga masih mengenakan bahan tenun pada hari ini,” jelasnya.
Ia menilai pameran Kriyanusa Tahun 2023 merupakan ajang yang luar biasa untuk membangkitkan orang-orang yang cinta budaya dan bagaimana kekayaan wastra sedemikian indahnya dari ujung Sabang hingga Merauke. “Ada semua produk yang dijual dari semua daerah di acara Kriyanusa Tahun 2023 dan acara ini luar biasa bagi saya,” ungkapnya.
“Saya saat ini mengenakan tenun khas Baduy, ini tenun Teroso dan ini tenun Lurik polos,” ujarnya.
Sementara, Isti mengenakan kain Lurik dan atasannya pakaian biasa dan Rani mengenakan kain songket khas Kalimantan dan atasannya baju Bodo. PBI Jakarta beralamat di daerah Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel). (Murgap)