Founder KWT Berdikari yang memproduksi jamu Rumpun Padi Sudaryati (pertama dari kiri) sedang memegang bungkus produk jamu jahe merah saat foto bersama dengan
wartawan Madina Line.Com Murgap Harahap ketika mengunjungi booth 52 dan mencoba meminum produk unggulannya jahe merah yang memiliki khasiat menyegarkan leher dan badan di acara Bunex 2022 di JCC, Rabu (21/12/2022). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com –
Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan menggelar Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2022 yang mengambil tema “Memperkuat Kesinambungan Usaha Perkebunan Melalui Pengembangan Bioindustri” dalam rangka memperingati Hari Perkebunan ke-65 di Jakarta Convention Center (JCC) Hall B, Senayan, Rabu (21/12/2022).
Program tersebut bertujuan untuk memperkuat dan memperluas kesinambungan usaha perkebunan melalui pengembangan bioindustri. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya pelaku usaha perkebunan.
Adapun Bunex 2022 merupakan pameran perkebunan perdana di Indonesia. Pameran ini akan diselenggarakan secara rutin setahun sekali dan memamerkan keberhasilan insan perkebunan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) membuka secara resmi acara ini. Ia mengatakan, Kementan RI akan menghadapi berbagai tantangan pada masa depan, baik nasional maupun global.
Oleh karena itu, lanjutnya, Kementan RI harus sigap serta selalu menjadi learning organization (organisasi yang terus belajar) dan bersifat adaptif. Hal ini bertujuan untuk membangun kekuatan sekaligus menjawab tantangan perubahan.
“Kementan RI juga harus menyusun strategi transformasi untuk masa mendatang,” tegas Mentan SYL.
Tampak hadir dalam acara ini dan membuka booth pameran yakni Founder Kelompok Wanita Tani (KWT) Berdikari yang memproduksi jamu Rumpun Padi Sudaryati asal Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng). Ia mengatakan, pada acara pameran ini, jamu yang dipamerkan sebanyak 6 item atau 6 varian yakni jahe merah plus, temu lawak plus, kunyit plus, kencur plus, daun sirsak tempuh plus, dan jamu cabe lengkuyang plus.
“Kenapa plus? Karena plus itu pemberian nama dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI harus ditambahi plus. Karena apa? Karena plus itu dari produk perkebunan antara lain cengkeh, kapulogo, kayu manis dan gula aren. Jamu ini memiliki manfaat bermacam-macam,” ujar Sudaryati kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara ini.
Ia mengatakan, tiap jenis jamu memiliki perbedaan khasiat. “Contohnya, untuk jamu jahe merah. Khasiatnya untuk menghangatkan badan, melancarkan peredaran darah dan menguatkan stamina. Jadi kalau diminum sebelum berangkat tidur dan ketika bangun tidur badannya fit atau segar kembali,” jelasnya.
Untuk jamu kencur, sambungnya, khasiatnya untuk meredakan batuk. “Orang terkena batuk bisa sembuh. Masuk angin juga bisa disembuhkan dengan jamu kencur ini,” paparnya.
“Kemudian, jamu kunyit khasiatnya mengandung pulbumin dan khasiatnya adalah untuk anti biotik. Jadi misalnya, ibu-ibu baru menstruasi jadi cepat selesai dan mengurangi lendir-lendir dan keputihan, sehingga menyehatkan. Jamu kunyit itu untuk kaum perempuan,” ungkapnya.
Namun demikian, imbuhnya, kaum bapak-bapak juga bisa ikut meminum jamu kunyit ini. “Kalau jahe daun sirsak itu untuk miyom supaya tidak terkena akibatnya. Terus juga benjolan atau kista di rahim perempuan, insya Allah bisa hilang,” urainya.
“Terus untuk jamu cabe lengkuyang. Khasiatnya juga untuk menjaga stamina,” katanya.
Dijelaskannya, pada tahun 2015, ia sempat pergi ke Amerika Latin ikut pameran Indo Fair 2015 dan ia membawa produk jamu di hari pertama pameran, dan produknya langsung habis terjual. “Sampai sekarang buyer atau pembelinya selalu meminta dikirim rutin enam bulan sekali karena produknya dikirim lewat perjalanan selama enam bulan sekali baru sampai karena menggunakan kapal laut,” tuturnya.
“Saya juga menerima pesan dari WhatsApp (WA) bagi siapa pun pihak yang mau membeli jamu saya, bisa langsung video call saya. Di Amerika Latin, harga jamu saya terjangkau karena ongkos kirimnya satu buyer itu belanja ke Indonesia sebanyak 1 truk kontainer. Satu kontainer itu mix atau campur-campur isi belanjaannya,” terangnya.
Dikatakannya, satu kontainer itu untuk jamu jahe merahnya sebanyak 500 (lima ratus) pieces atau kotak dab harga satu kotaknya Rp32.000. “Jamu saya sudah go internaional. Sudah masuk juga ke pasar Italia, Belanda juga laris manis. Buyer yang mau pesan sebanyak satu kontainer itu untuk tahun 2022 ini berasal dari Bangkok dan namanya adalah ibu Aljari. Jadi ibu Aljari ini asli orang Bangkok,” ucapnya.
Ia menyebutkan, pada tahun 2015, Pemerintah RI melalui Kementan RI sudah memberi bantuan sebesar Rp480 juta untuk bangunan rumah produksi dan mesin serta peralatan. “Saya sebagai foundernya, bangunan itu harus dilestarikan dan harus ditambah sendiri dari produk kita yang sekarang sudah menjadi besar. Karena pada tahun 2015 hingga 2021 sudah 7 (tujuh) tahun baru mau ekspor satu kontainer,” ujarnya.
“Produk jamu saya sudah ada sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (KemenkumHAM) RI dan sudah ada sertifikat dari BPOM RI,” urainya.
Perlu diketahui, KWT Berdikari yang memproduksi jamu Rumpun Padi memiliki tim marketing (pemasaran) yang ada di beberapa provinsi di Indonesia yakni di daerah Jawa Barat (Jabar), Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Semarang, Malang, Yogyakarta dan Wonosobo, Jateng guna memasarkan produk jamu khasiatnya. (Murgap)