Marketing Manager PT Jatim Logam Fritz Handoyo (pertama dari kanan) foto bersama karyawan di stand pameran PT Jatim Logam yang beralamat di Kawasan Industri dan Pergudangan Tanrise Southgate Kav C10 Jalan Nangka Sruni, Gedangan, Sidoarjo, Jatim, pada Pameran dan Konferensi Konstruksi Indonesia 2023 di Gedung JIExpo, Kemayoran, Jakpus, Rabu (01/11/2023). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto membuka secara resmi acara Pameran dan Konferensi Konstruksi Indonesia 2023 dengan mengusung tema “Akselerasi Transformasi Digital Sektor Konstruksi untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan” di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus), Rabu (01/11/2023).
Ikut dalam ajang pameran ini, PT Jatim Logam. Marketing Manager PT Jatim Logam Fritz Handoyo mengatakan, sekarang kegiatan PT Jatim Logam masih lancar.
“Apalagi, dari lapangan itu bahan baku harganya naik terus karena kurs dollar bergerak naik, sehingga harga jual logam juga mempengaruhi,” ujar Fritz Handoyo kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara ini.
Dikatakannya, selama masih bisa bertahan harga logam, maka akan diberikan harga lama. “Biasanya itu dalam waktu relatif singkat. Artinya, kalau mau beli sekarang dikasih Down Payment (DP) atau uang muka, baru diambil 3 bulan ke depan, tidak bisa,” ungkapnya.
“DP dibayar dan barang logam harus segera diambil dalam kurun waktu 2 atau 3 hari 5 hari kerja. Nah, kita akan memantau kenaikan kurs dollar terus,” katanya.
Dijelaskannya, tapi pekerjaan dari Pemerintah RI dan Brantas maupun Bengawan Solo masih ada dan lancar didapat oleh PT Jatim Logam. “Dalam program proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, kita tidak ikut. Di sana pakai bronjong dilapisi PVC. Kita masih menggunakan lapisan zinc tebal (heavy galvanized),” urainya.
Ia menegaskan, pembelian logam harus menggunakan kurs dollar. “Sebagai informasi yang penting Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) kita sudah di atas syarat minimal Pemerintah RI 40% untuk bronjong kawat,” terangnya.
Dijelaskannya, proyek yang saat ini sedang dikerjakan oleh PT Jatim Logam, ada proyek dari Brantas yang masuk dan dari PT Waskita Karya juga masuk serta dari Bengawan Solo juga masuk. “Kemudian, dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI di daerah kabupaten, kita juga banyak masuk. Proyek jalan tol kadang-kadang kita dapat,” jelasnya.
“Jadi kalau di luar Pulau Jawa, membangun jalan jembatan itu pakai bronjong itu karena mereka akan membuka lahan jalan di daerah pemukiman baru, di gunung-gunung atau di tebing sebagai penguatan konstruksi,” katanya.
Kalau yang di BWS maupun di Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR RI, sambungnya, sebagai solusi untuk banjir. “Misalnya, pembuatan saluran irigasi seperti itu,” paparnya.
Dijelaskannya, PT Jatim Logam lebih fokus kepada penyiapan bronjong kawat. “Jadi kita harapkan ke depannya, lebih masif lagi pameran seperti ini digelar karena respon masyarakat bagus sekali,” ucapnya.
“Dalam pameran ini, kita bisa berinteraksi langsung sama kementerian-kementerian yang bersangkutan dengan kita. Biasanya, kalau melalui e-katalog kan calon pembeli tahu dulu. Kalau sekarang ini kan dikumpulkan semua perusahaan langsung ketemu dengan owner (pimpinan) perusahaannya,” terangnya.
Ia mengharapkan dengan ikut pameran ini, jumlah pesanan dan buyer (pembeli) serta jaringan kerja atau networking semakin luas. “PT Jatim Logam sering mengikuti acara pameran di Jakarta. Cuma kemarin, dengan adanya pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19), kita absen cukup lama,” tandasnya. (Murgap)