Sigit Pamungkas
Jakarta, Madina Line.Com – Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perkumpulan Tenaga Ahli Alat Berat Indonesia (PERTAABI) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Sigit Pamungkas mengatakan, permintaan industri alat berat saat ini kondisinya lagi naik daun.
“Kebutuhan proyek banyak. Maka, kebutuhan akan alat berat juga banyak,” ujar Sigit Pamungkas kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di stand pameran PERTAABI pada acara Pameran dan Konferensi Konstruksi Indonesia 2023 dengan mengusung tema “Akselerasi Transformasi Digital Sektor Konstruksi untuk Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan” di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus), Rabu (01/11/2023).
Dijelaskannya, semakin banyak proyek dibangun, maka membutuhkan alat berat dan apalagi di sektor industri tambang atau Mining, lagi naik daun juga. “Dampaknya kebutuhan alat berat juga semakin naik,” paparnya.
Ia menilai dengan adanya acara Pameran dan Konferensi Konstruksi Indonesia 2023 yang dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto, sangat membantu untuk memperkenalkan PERTAABI. “Kemudian, untuk mengupdate teknologi-teknologi terbaru tentang konstruksi,” ungkapnya.
Ia mengharapkan proyek di Indonesia semakin bertambah, sehingga kebutuhan alat berat semakin banyak supaya bisa menyerap tenaga kerja lokal. “Peningkatan penyerapan tenaga kerja di sektor tambang selaras dengan harga batubara yang kian naik. Pasti akan banyak juga kebutuhannya,” ucapnya.
Dijelaskannya, dengan adanya proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Paser Penajam, Kalimantan Timur (Kaltim) akan membuka kebutuhan pembangunan konstruksi semakin banyak. “Pasti akan berdampak terhadap kebutuhan akan alat berat itu sendiri,” katanya.
“PERTAABI dalam waktu dekat akan mengadakan acara seminar di Jakarta dan Balikpapan. Nanti akan dishare (dibagikan) di media sosial (medsos) atau di website kami,” ucapnya.
Ia mengatakan, ketika terjadi pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19), beberapa waktu lalu, menyebabkan di pabrik dalam membuat alat berat agak tersendat. “Jadi berpengaruh kepada supply (pasokan) alat berat,” tandasnya. (Murgap)