Ratna RN
YPPA dan RN Community ketika membagikan 1000 mukena ke pasukan orange pada acara Parade Kebaya Kartini Masa Kini yang digelar di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Jum’at (21/04/2017). (Foto : Barto Silitonga)
Jakarta, Madina Line.Com – Yayasan Perlindungan Perempuan dan Anak (YPPA) bekerjasama dengan RN Community menggelar acara “Parade Kebaya Kartini Masa Kini” dalam rangka peringatan Hari Kartini, Jum’at (21/04/2017).
Pada kesempatan itu, YPPA yang diketuai artis sinetron Ade Fitrie memberikan apresiasi kepada kaum perempuan yang merupakan pasukan orange (petugas kebersihan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta). “Kami memberikan 1000 (seribu) mukena kepada pasukan orange. Ini bentuk kepedulian kami, bahwa mereka itu merupakan perempuan-perempuan hebat, pahlawan perempuan yang membuat Jakarta bersih dan indah,” kata Ade Fitrie dalam acara “Parade Kebaya Kartini Masa Kini” di Grand Sahid Jaya Hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jum’at (21/04/2017).
Pemain sinetron Islam Kartu Tanda Penduduk (KTP) ini juga memaknai Hari Kartini. Menurutnya, peringatan Hari Kartini sebagai ajang untuk merefleksikan diri mengingat perjuangan Kartini yang telah mengangkat harkat dan martabat kaum hawa di Indonesia.
“Sebagai Kartini modern kita tetap berkarya dengan tanpa melupakan kodratnya sebagai wanita dengan mendidik anak dan menjadi istri yang baik,” ujarnya.
Ratna RN yang membidangi Bendahara Umum (Bendum) acara ini menerangkan harapannya, agar kiranya semua kaum perempuan bisa lebih mandiri dan lebih peduli lagi dengan segala hal. “Saya mengajak teman-teman wanita Kartini masa kini untuk mau kita bersama-sama membuat sesuatu untuk bangsa dari hal-hal yang kecil yang kita bisa, misalkan dengan peduli ke anak-anak, ibu-ibu dan sebagainya,” jelasnya.
Sebab, lanjutnya, di Yayasan YPPA ini selain untuk sosialisasi tentang penyuluhan, pihaknya juga ada bantuan hukum. “Pasalnya, kita juga punya anak asuh yang ibaratnya kurang diperhatikan, yang kita harus santuni mereka dan kita perhatikan betul dari pendidikannya, kesehatannya begitu juga dengan kebutuhan mereka,” paparnya.
“Belum banyak sih! Tetapi kita sudah mulai memerhatikan itu, sampai ke biaya sekolahnya dan sebagainya dan sudah ada yayasan panti asuhan itu di Bogor, Jawa Barat (Jabar) tapi itu sudah 1 (satu) yayasan anak didik YPPA,” terangnya.
Sementara itu, RN Community sendiri ialah brand dari boutique dari sang owner (pemilik), yaitu Ratna RN, yang awal komunitas butik ini berdiri ialah kumpulan dari berbagai kliennya sendiri. “Awalnya, saya bikin arisan dan saya punya konsep-konsep yang original dan orang-orang semakin tertarik dan senang, lalu tiap tahunnya bertambah member (anggota) 3 (tiga) bulan sekali kita mengadakan event (acara) besar seperti acara sekarang ini,” ujar pendiri RN Komunitas ini berkisah.
Ia sejatinya mengandeng semua yang ada di komunitas RN tersebut, mau itu bisnis di bidang salon, travelling dan sebagainya, yang hingga komunitas ini bisa dikatagorikan sebagai benar-benar membuka link. Menurutnya, dengan bergabung di RN Komunitas ini bisa menguntungkan berbagai bisnis atau bagi yang sedang mencoba bisnis baru, karena di dalamnya benar-benar potensial untuk berbelanja dan sebagainya, begitu juga untuk saling mengisi berbagi pengalaman.
“Contohnya, bagaimana kita bisa diajari make-up (berias atau berdandan) hingga ada juga, bagaimana cara memandikan jenazah dan lainnya, karena di komunitas ini ada berbagai pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang bisa digalih,” ungkap pemilik Boutique RN ini menjelaskan.
Sebab, di RN komunitas ini pun terdapat sarana belajarnya, bahkan untuk senang-senang juga ada, tidak monoton seperti datang ke arisan pada umumnya. “Jadi semua yang ada potensial di RN komunitas ini bisa kita galih bersama dan sampai sekarang sudah berjalan 6 (enam) tahun,” paparnya.
Sejatinya, RN Komunitas ini sudah berbadan hukum yang bekerjasama dengan para lawyers (pengacara-pengacara)/advokat yang berjiwa sosial tinggi, yang bila ada kasus seputar anak atau wanita yang perlu perlindungan hukum. “Kita juga siap untuk melindungi dengan free (gratis) atau tidak pakai biaya,” tandasnya. (Barto)