Kuasa Hukum Terdakwa Direktur Pemberitaan JakTV Tian Bahtiar, Didi Supriyanto SH MHum Harapkan Majelis Hakim Benar-benar Menggali Kebenaran dan Keadilan Atas Kasus yang Menimpa Kliennya

Didi Supriyanto SH MHum

Jakarta, Madina Line.Com – Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) menggelar acara sidang perdana perkara dugaan merintangi penyidikan 3 (tiga) perkara korupsi pengurusan izin ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau bahan minyak goreng (migor), tata kelola komoditas timah, dan impor gula dengan terdakwa Pengacara Junaedi Saibih, Tian Bahtiar selaku Direktur Pemberitaan JakTV, dan M Adhiya Muzzaki selaku buzzer di ruang Prof Dr HM Hatta Ali SH MH, Pengadilan Tipikor pada PN Jakpus, Jalan Bungur, Kemayoran, Rabu (22/10/2025).

Agenda sidang hari ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan dakwaan untuk ketiga terdakwa. Dalam dakwaannya, Jaksa mengatakan, Junaedi dan kawan-kawan (dkk) membuat program dan konten yang bertujuan membentuk opini negatif di publik terkait penanganan tiga perkara tersebut.

“Junaedi dkk didakwa telah melakukan atau turut serta melakukan perbuatan bersama-sama dengan Marcella Santoso, Tian Bahtiar dan M Adhiya Muzzaki sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan sidang pengadilan terhadap tersangka, terdakwa ataupun para saksi dalam perkara Tipikor,” ujar jaksa saat membacakan surat dakwaan untuk ketiga terdakwa.

Jaksa mengatakan, Junaedi dkk menjalankan skema nonyuridis di luar persidangan. Tujuannya untuk membentuk opini negatif seolah-olah penanganan perkara migor yang dilakukan penyidik adalah tidak benar.

“Terdakwa Junaedi Saibih, Marcella Santoso dan Tian Bahtiar membuat program acara TV Jak Forum di Jak TV dengan maksud membentuk opini publik, bahwa penanganan perkara Tipikor dalam pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya merupakan kriminalisasi yang dilakukan oleh Kejaksaan kepada para terdakwa korporasi migor,” terang jaksa.

Jaksa menjelaskan, Junaedi dkk juga membuat skema pembelaan dengan membuat narasi negatif dan opini negatif yang melibatkan buzzer untuk mempengaruhi proses penanganan perkara tata niaga komoditas timah. Jaksa mengatakan, penggiringan opini negatif juga dilakukan di media sosial (medsos).

“Marcella Santoso dan M Adhiya Muzzaki menggiring opini negatif menggunakan buzzer di sosial media (sosmed) tentang penanganan perkara Tipikor dalam tata niaga komoditas timah di wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk,” papar jaksa.

Jaksa menambahkan, upaya yang sama juga dilakukan pada perkara impor gula berupa pembuatan konten dan opini negatif tentang penanganan perkara tersebut yang dilakukan penyidik Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI). Jaksa mengatakan, Junaedi, Tian Bahtiar dan Muzzaki berusaha menghilangkan barang bukti (bb) dengan menghapus chat WhatsApp (WA) dan membuang telepon seluler (ponsel).

“Terdakwa Junaedi Saibih dan Marcella Santoso, Tian Bahtiar dan M Adhiya Muzzaki menghilangkan barang bukti (bb) dengan menghapus chat WhatsApp (WA) dan membuang handphone (hp) yang isinya terkait dengan Tipikor dalam pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya pada industri kelapa sawit, perkara Tipikor dalam tata niaga komoditas timah di wilayah IUP PT Timah tahun 2015-2022 dan perkara Tipikor dalam kegiatan importasi gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI tahun 2015-2023,” ujar jaksa.

Jaksa mendakwa Junaedi Saibih, Tian Bahtiar dan M Adhiya Muzzaki melanggar Pasal 21 Undang-Undang (UU) Tipikor Juncto (Jo) Pasal 55 ayat 1 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Menanggapi dakwaan jaksa terhadap terdakwa Direktur Pemberitaan JakTV Tian Bahtiar, Kuasa Hukum terdakwa Direktur Pemberitaan JakTV Tian Bahtiar, Didi Supriyanto SH MHum menilai dakwaan jaksa sangat obscure (tidak jelas) dan banyak hal-hal yang tidak ada kaitan dengan terdakwa Tian Bahtiar itu masuk, sehingga semakin membuat dakwaan jaksa terhadap kliennya (terdakwa Tian Bahtiar) tidak jelas.

“Oleh karena itu, kami akan melakukan eksepsi (keberatan) dan tentu ada point-point lain yang nanti akan kami sampaikan di dalam eksepsi,” ujar Didi Supriyanto SH MHum kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui usai acara sidang ini.

Ia menjelaskan, dalam memori eksepsinya mendatang tidak mau masuk ke dalam materi perkara. “Tapi kami akan mengkritisi soal dakwaan jaksa sendiri tentunya akan kami sampaikan dalam eksepsi,” ungkap Didi Supriyanto SH MHum dari kantor law firm DN and Partner yang beralamat di Jalan Tanah Abah 5, Jakpus ini.

Dikatakannya, surat dakwaan jaksa dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kepada terdakwa Tian Bahtiar sudah diterima oleh terdakwa Tian Bahtiar dan tim Kuasa Hukum terdakwa Tian Bahtiar. “Kami pro aktif  menjemput bola ke Kejaksaan untuk meminta dokumen-dokumen BAP dan surat dakwaan terdakwa Tian Bahtiar,” ungkapnya.

Ia mengharapkan Majelis Hakim yang terdiri dari hakim yang berintegritas, jujur, dan bersih, sehingga diharapkan Majelis Hakim benar-benar berada di tengah, menimbang antara kepentingannya jaksa sebagai penuntut umum dan kepentingannya Kuasa Hukum sebagai pembela dari terdakwa Tian Bahtiar. “Kami harapkan Majelis Hakim benar-benar menggali kebenaran dan keadilan atas kasus yang menimpa terdakwa Tian Bahtiar,” tandasnya. (Murgap)

Tags: