Staf Ahli Menkop dan UMKM Bidang HAL Ir Luhur Pradjato MM (kedua dari kanan) foto bersama panitia acara Simposium Nasional dan Diskusi Publik dengan tema “Berdikari di Bidang Ekonomi Adalah Solusi Menyelamatkan Negara Dari Multi Krisis Tahun 2023” di Gedung Museum Stovia, Jakpus, Sabtu siang (18/02/2023). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Staf Ahli Menteri Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil Menengah (Menkop dan UMKM) Bidang Hubungan Antar Lembaga (HAL) Ir Luhur Pradjato mengatakan, Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Kemenkop dan UMKM) menginginkan semua pelaku UMKM di Indonesia bisa naik kelas.
“Dengan UMKM bisa naik kelas tentunya para pelaku UMKM juga harus melihat potensi-potensi pasar dengan perkembangan tekhnologi yang ada saat ini, sehingga digitalisasi penting sekali untuk mendukung perkembangan UMKM,” ujar Ir Luhur Pradjoto MM kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui pada acara Simposium Nasional dan Diskusi Publik dengan tema “Berdikari di Bidang Ekonomi Adalah Solusi Menyelamatkan Negara Dari Multi Krisis Tahun 2023” di Gedung Museum Stovia, Jakarta Pusat (Jakpus), Sabtu siang (18/02/2023).
Dikatakannya, ke depan para pelaku UMKM harus bisa melihat bagaimana UMKM di Indonesia busa masuk ke global value change. “Oleh karena itu, sinergitas antar pelaku UMKM yang tergabung dalam wadah koperasi akan menjadi besar. Akhirnya, koperasi ini lah yang menjadi agregator untuk bisa menampung program-program dari Kemenkop dan UMKM,” jelasnya.
“Koperasi nanti akan berkolaborasi dengan off-takernya. Syukur-syukur koperasi bisa memasarkan produk para pelaku UMKM,” katanya.
Dijelaskannya, dengan seperti itu adalah cara untuk UMKM bisa naik kelas. “Dikaitkan pelaku UMKM yang menjual produk UMKM di sekitaran tempat peribadatan, ini merupakan salah satu momentum bagaimana produk UMKM bisa dipasarkan kepada khalayak ramai, sehingga produk UMKM yang dipasarkan itu tidak hanya di sekitar tempat pelaku UMKM itu berusaha,” imbaunya.
“Bazaar UMKM pada hari-hari besar keagamaan bisa dijual produk UMKM dari para pelaku UMKM di sekitaran tempat peribadatan. Terpenting produk UMKM-nya juga harus bagus dan tidak asal menjual produk UMKM saja,” tegasnya.
Menurutnya, produk UMKM sudah ada standardisasi produk. “Standardisasi produk UMKM itu ada sertifikasi halalnya. Sertifikat dan kemasan produk UMKM yang bagus ini lah yang nanti bisa masyarakat Indonesia bangga dengan menggunakan produk UMKM Indonesia,” paparnya.
“Dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di indonesia dan UMKM pada khususnya itu ada 22 kementerian dan lembaga negara yang terkait. Untuk itu, diperlukan juga sinergitas antara kementerian dan lembaga negara untuk pelaku UMKM ini agar ekonominya bisa berdaya,” tuturnya.
Terkait ekspor dan impor produk UMKM, sambungnya, ada Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) dan juga ada Kementerian Perdagangan (Kemendag RI) serta Kemenkop dan UMKM. “Jadi kementerian dan lembaga negara juga harus bersinergi dengan para pelaku UMKM dan koperasi,” tandasnya. (Murgap)