Ketua Kadinda Bengkulu ir H Marwan S Ramis (pertama dari kiri) foto bersama Dewan Pertimbangan Kadinda Bengkulu Arnof Fuadi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis malam (01/12/2022). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menggelar acara
Welcome Gala Dinner dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis malam (01/12/2022).
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani membuka secara resmi acara Welcome Gala Dinner Kadin 2022 dan dihadiri oleh seluruh Ketua Kadin Daerah (Kadinda) seluruh Indonesia. Tampak hadir dalam acara ini, Ketua Kadinda Bengkulu Ir H Marwan S Ramis didampingi Dewan Pertimbangan Kadinda Bengkulu Arnof Fuadi.
Ia mengatakan, dengan digelarnya Welcome Gala Dinner dan Rapimnas Kadin 2022 ini sebuah terobosan yang dilakukan oleh Ketua Umum (Ketum) Kadin Arsyad Rasyid, maka Kadin sudah memikirkan future atau masa depan. “Artinya, visionernya Kadin sudah jelas. Maka, Kadin itu merupakan satu komponen dalam kehidupan perekonomian nasional yang senantiasa harus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui perkembangan peningkatan ekonomi,” ujar Ir H Marwan S Ramis kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui usai acara Welcome Gala Dinner Kadin 2022 ini.
Dikatakannya, perkembangan ekonomi harus ditopang juga dengan industri digitalisasi dalam dunia usaha dewasa ini yang tidak bisa ditolak dan itu akan berdampak kepada seluruh aspek. “Maka, daerah harus tetap menyesuaikan. Tinggal masalahnya, sejauh mana daerah itu bisa dalam skala menengah, cepat, lambat atau dalam katagori hanya mengikuti. Tapi pada prinsipnya, digitalisasi itu sebuah keniscayaan yang harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan,” terangnya.
Ia mengharapkan dengan digelarnya Rapimnas Kadin 2022 ini bisa menunjukan road map atau peta jalan yang lebih jauh lagi ke depannya secara umum dan secara nasional. “Daerah harus mendorong potensi-potensinya untuk senantiasa menjadikan potensi nasional yang kita lakukan pemasaran yang lebih jauh lagi baik tingkat nasional dan internasional,” harapnya.
“Bagi kita, pasar internasional ataupun nasional di Sumatera atau tempat lain tidak menjadi masalah. Tapi pada prinsipnya adalah keseimbangan antara supply dan demand (pengeluaran dan pemasukan) produk harus sesuai. Maka, demandnya harus ditingkatkan,” jelasnya.
Menurutnya, peningkatan demand itu dengan berbagai aspek terutama dengan inovasi-inovasi produksi yang hingga kini belum terpikirkan, maka harus dipikirkan. “Maka, demand akan lebih mudah mendapatkan apa yang dibutuhkan,” terangnya.
Industri kopra dan kelapa sawit di Bengkulu, sambungnya, hingga kini tidak ada masalah dan sudah berjalan dengan pesat di Bengkulu. “Artinya, kita sekarang harus meningkatkan akselerasinya di semua sektor. Maka, sekarang ini, Bengkulu akan mensinergikan program 5 P (Pemerintah Daerah (Pemda), Perguruan Tinggi, Pelaku Usaha, Pabrik dan Publik (Masyarakat),” paparnya.
Sementara, masih di tempat yang sama, Arnof Fuadi menambahkan, sebelum ada program 5 P di Bengkulu, sudah ada program ABG (Akademis, Bisnis dan Government atau Pemerintah). “Sekarang program ABG tersebut dijadikan program 5 P,” ungkap Arnof Fuadi kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui usai acara Welcome Gala Dinner Kadin 2022 ini. (Murgap)