Ketua F-PD DPRD Kabupaten Tuban Jatim Haris (pertama dari kanan) foto bersama Wakil Ketua F-PD DPRD Kabupaten Tuban Jatim Muhammad Erwin Saddah yang juga merupakan kader termuda di F-PD DPRD Kabupaten Tuban, Jatim, berusia 27 tahun, di Hotel Ambhara, Jaksel, Selasa malam (18/04/2017). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Ketua Fraksi Partai Demokrat (F-PD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim) Haris mengatakan, dari tahun 2009 hingga 2014 Partai Demokrat (PD) berhasil merebut 5 (lima) kursi DPRD Kabupaten Tuban, Jatim, dan bisa bertambah lagi 1 (satu) kursi menjadi 6 (enam) kursi.
“Targetnya waktu itu berdasarkan per Daerah Pemilihan (Dapil), Alhamdulillah kita tambah satu kursi. Jadi ada 5 Dapil, per Dapil satu kursi ternyata di Dapil 3 (tiga) PD mendapatkan 2 (dua) kursi,” kata Haris kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara Workshop Bimtek Fraksi Partai Demokrat Se-Indonesia 2017 yang mengambil tema “Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota F-PD Provinsi dan Kabupaten” yang digelar oleh Divisi Diklat DPP Partai Demokrat selama 3 (tiga) hari sejak Senin pagi (17/04/2017) hingga Rabu siang (19/04/2017).
Dikatakannya, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Jatim akan digelar pada tahun 2018. “Kalau Pilkada di Jatim sudah selesai tentu Kabupaten Tuban akan mengikuti program kerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Sekarang ini yang lagi booming, Tuban akan dijadikan sebagai wilayah industri,” katanya.
“Sekarang ini ada dua industri yang siap dibangun di Kabupaten Tuban, yakni pertama, Semen Indonesia dan kedua, Holcim. Menyusul ke depan, ada Newmont dan Semen Abadi. Kemudian ada lagi yang menarik, direncanakan juga dalam tahun ini ada galian A, yaitu minyak. Rencananya, perusahaan yang akan berinvestasi dari Rusia dan di tahun 2017 mulai berproses serta perizinan pabriknya juga sedang berproses di tahun ini juga,” paparnya.
Haris menyebutkan nilai investasi dari pembangunan kilang minyak dari perusahaan Rusia itu senilai Rp173 triliun. “Di Tuban, di samping sektor pertanian yang memiliki potensi, juga ada sektor laut dan perikanan yang baik. Nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor laut dan perikanan Tuban mencapai Rp2,2 triliun,” terangnya.
Ia menjelaskan, dengan masuknya investasi ke Tubam, nilai PAD bisa meningkat. “Makanya, Tuban sedang menggarap Peraturan Daerah (Perda) untuk masalah kawasan industri. Hal yang perlu dipersiapkan karena Tuban jauh dari jalan tol, pembangunan pelabuhan yang sekarang lagi diproses perizinan dan persiapannya,” katanya.
“Proses perizinan untuk pembangunan kilang minyak sudah mulai berjalan dan mulai tahun 2017 ini kita sedang menyiapkan tempatnya dan perizinan pembebasan lahan juga sedang diproses,” tuturnya.
Ia mengatakan, kesulitan dalam perizinan yang sedang ditangani Kabupaten Tuban, perizinan pembebasan lahan untuk pembangunan kilang minyak. “Persiapan yang real (nyata) semacam perlengkapan, yakni pelabuhan umum karena di Pemerintah Pusat itu ada dua, yakni pelabuhan umum yang namanya Tanjung Rawar-Rawar dan kedua, Pantai Kum. Tetapi Pantai Kum sekarang tidak mungkin diutak-atik karena sudah menjadi pantai wisata, sehingga sesuai reklamasi dan hal-hal yang berkaitan dengan pelabuhan terpenuhi, yakni di Tanjung Rawar-Rawar,” paparnya.
“F-PD Kabupaten Tuban sangat mendukung dengan adanya investasi ini. Karena apa? Karena harapannya bisa menambah kemampuan PAD Kabupaten Tuban dan juga menyerap jumlah tenaga kerja, sehingga otomatis pendapatan per kapita masyarakat Kabupaten Tuban juga naik,” ungkapnya.
Dijelaskannya, menjadi konsentrasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban dalam konsentrasi ini juga menjadi penyelenggara pemerintahan untuk membackup (mendukung) rencana-rencana yang dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Tuban untuk kesiapan-kesiapan dalam hal pelaksanaan pelabuhan kilang minyak termasuk juga investasi semen, yang sekarang ini perizinannya untuk Semen Abadi yang berasal dari Cina sedang diproses. “Kabupaten Tuban juga bekerjasama dengan Pemprov Jatim, sehingga Tuban menjadi pilihan karena juga galian A, itu termasuk yang terbesar. Sementara ini, Bojonegoro yang memenuhi persyaratan investasi, tetapi ternyata Tuban menjadi pilihan juga,” katanya.
“Tentunya, F-PD DPRD Kabupaten Tuban khususnya ingin menekankan Pemkab Tuban karena nanti yang langsung melakukan penandatanganan agreement atau penandatanganan kesepakatan itu dengan perusahaan investor adalah Bupati Tuban, agar menjadi tuan rumah di rumahnya sendiri bukan menjadi tamu di rumahnya sendiri. Artinya, jangan sampai tenaga kerja kita itu ditempatkan sebagai tenaga kasarnya saja, tetapi kalau bisa di top Manager,” tukasnya.
Terkait acara Bimtek ini, Haris mengatakan, target Bimtek ini hak dari PD untuk memenuhi harapan-harapan dari strategi-strategi dari PD itu sendiri untuk menata kader, strategi dan persiapan ke depan karena tahun depan ada Pilkada serentak tentunya perlu ada kesiapan dan untuk menyongsong Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. “Terkait calon-calon kader, tentunya PD secara umum akan memersiapkan kader-kader terbaiknya karena di PD ada Pakde Karwo yang sudah dua kali jadi Gubernur Jatim. Kemudian, ada tokoh muda yang juga telah mencalonkan diri jadi Calon Gubernur (Cagub) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 2017 Agus Harymurti Yudhoyono (AHY) dan juga Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sudah dua kali menjabat,” tandasnya. (Murgap)