Ketua Harian Dekranasda Kabupaten Barito Kuala Muhammad Wahyu Adibowono pamerkan produk andalan khas Kabupaten Barito Kuala berupa tas terbuat dari bahan baku purun tikus yang dicampur dengan bahan kulit pada pameran Kriyanusa Tahun 2023, digelar di JCC, pada Jum’at (15/09/2023). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Iriana Joko Widodo membuka secara resmi acara Kriyanusa Pameran Kerajinan Nusantara Tahun 2023 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Rabu (13/09/2023).
Pameran Kriyanusa Tahun 2023 yang digelar sejak Rabu (13/09/2023) hingga Minggu (17/09/2023) tersebut merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk mempromosikan produk-produk kriya dari seluruh daerah di Indonesia. Pameran Kriyanusa Tahun 2023 menghadirkan sebanyak 307 stand pameran yang berasal dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi, Kabupaten dan Kota, Kementerian Negara, serta Lembaga Negara.
Tampak ikut ambil bagian dalam acara ini dan membuka stand pameran Kabupaten Barito Kuala. Ketua Harian Dekranasda Kabupaten Barito Kuala Muhammad Wahyu Adibowono mengatakan, sejak hari pembukaan pameran Kriyanusa 2023 dirinya sudah berada di JCC.
“Kami dari Kabupaten Barito Kuala mengikuti acara pameran Kriyanusa Tahun 2023 setiap tahun mengikuti acara ini. Kami membawa produk khas Kabupaten Barito Kuala yakni anyaman purun tikus atau tanaman termasuk seperti rerumputan yang bisa dijadikan tikar dan tas untuk laki-laki dan perempuan,” ujar Muhammad Wahyu Adibowono kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara ini pada Jum’at (15/09/2023).
Dikatakannya, purun danau juga ada. “Purun danau di Kalimantan Selatan (Kalsel) hampir 70% ada di Kabupaten lain. Yang tidak ada itu hanya purun tikus yang hanya ada di Barito Kuala Kota. Itu lah produk andalan kami hanya ada pengrajin purun tikus yang hanya di tempat kami,” ungkapnya.
“Jumlah pengrajin purun tikus ada sekitar hampir 40 orang. Tapi kalau pengrajin purun danau jumlahnya lumayan banyak,” terangnya.
Dikatakannya, harga produk yang terbuat dari purun tikus lebih mahal daripada purun danau. “Kisaran harga untuk purun tikus untuk jenis tikar ukuran 1,2 meter persegi hingga 2 meter persegi Rp500.000. Kalau purun tikus sudah dijadikan produk tas kombinasi kulit itu harganya Rp1 juta per buah,” katanya.
“Selama pameran Kriyanusa Tahun 2023 digelar hingga 3 hari, total penjualan produk tinggal tersisa 30% dari produk yang kami bawa. Alhamdulillah, sudah sesuai target,” tegasnya.
Ia menjelaskan, karena membawa produk terbatas, maka targetnya hingga akhir acara pameran Kriyanusa Tahun 2023, hingga barang atau produk habis terjual. “Terpenting, kita bisa mempromosikan barang itu sampai habis,” harapnya.
Dijelaskannya, dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Barito Kuala, Dekranasda Kabupaten Barito Kuala selalu melakukan pembinaan terutama kepada pengrajin-pengrajin di sana dengan mendatangkan instruktur dari daerah Jawa untuk menambah kredibilitas para pengrajin dalam membuat produk yang baru. “Jadi kita juga mengirimkan para pengrajin tas yang ada di Pulau Jawa menimba ilmunya bagaimana caranya membuat tas itu. Karena kita memadukan bahan purun tikus dengan bahan kulit, dicampur, makanya harganya mahal karena mencari bahan purun tikusnya juga susah. Karena bahan purun tikus hanya ada di daerah Barito Kuala dan hanya ada di satu kecamatan saja,” paparnya.
Ia mengharapkan dengan adanya ajang pameran yang diikuti ini, paling tidak bisa memperluas pasar untuk purun tikus. “Mudah-mudahan kami targetnya bisa ekspor. Sekarang kita sedang membudidayakan purun tikus karena hanya ada di daerah Barito Kuala,” tandasnya. (Murgap)