Aksi pernyataan sikap PPI di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (27/12/2022), PPI menegaskan, Ketua DPR RI Puan Maharani tidak latah bicara 3 periode. (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Presidium Pemuda Indonesia (PPI) melakukan aksi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Senayan, Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Aksi dengan tageline Indonesia Gelap ini menyoroti kesuksesan kepemimpinan Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI. Ketua DPR RI Puan Maharani, menurut juru bicara (jubir) PPI yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPI Samtidar Tomagola adalah orang yang memiliki pendirian dan komitmen nasionalisme yang tinggi terhadap kelangsungan kehidupan demokrasi dan taat pada konstitusi.
“Semenjak memimpin DPR RI, Puan Maharani terlihat tegas dan memiliki pendirian kuat terhadap kelangsungan kehidupan demokrasi. Di saat yang lain latah menyuarakan Amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 untuk merubah Pasal 7, Pasal 22 dan lainnya, Puan tetap tidak bersuara. Ini diamnya Puan, jelas-jelas menunjukan diam itu emas,” ungkap Tomagola.
Ia mengatakan, bahwa Puan Maharani memiliki rasa komitmen kuat mempertahankan harga diri bangsa yang tidak mudah tergerus oleh kepentingan oligarki, asing dan aseng. “Kita bangga kepada Ketua DPR RI Puan Maharani karena memiliki nasionalisme yang tinggi untuk mempertahankan harga diri dan kedaulatan bangsa. Kami meyakini, bahwa pada diri beliau mengalir darah Soekarno, sehingga pendiriannya terhadap kemandirian kekuatan dan kedaulatan bangsa sangat terjaga,” ungkap Tomagola.
Di sisi lain, Ketua Presidium Dian Assafri Nasai menyinggung tentang Indonesia Gelap. Menurutnya, Indonesia saat ini sedang gaduh urusan politik yang berdampak pada kesejahteraan.
“Kami bersama teman-teman PPI menilai para elitis negeri terlalu sibuk mengurus bagi-bagi peran untuk politik 2024. Hingga masa perpanjangan Presiden RI, yang justru malah menciderai hati rakyat atas amanah UUD 1945 serta mengganggu kinerja pemerataan kesejahteraan untuk rakyat,” pungkas Dian.
Menurutnya, Indonesia Gelap bukan sekadar gerakan instan saja, tapi akan menjadi tanda pagar (tagar) se-Indonesia. “Gerakan yang kami lakukan hari ini, menyoroti kegaduhan politik selama 2022. Dari mulai bagi-bagi peran, hingga terhambatnya kesejahteraan untuk rakyat Indonesia sesuai amanah sila ke-5,” terang Dian.
Di sisi lain, Koordinator kegiatan Rusdi Ali Hanafia yang juga Bendahara Umum (Bendum) PPI menyatakan, apresiasi terhadap Ketua DPR RI Puan Maharani yang tidak ikut arus menyinggung tentang jabatan 3 (tiga) periode atau masa perpanjangan Presiden RI. “Kami apresiasi Ketua DPR RI Puan Maharani yang tidak ada respon tentang perpanjangan masa jabatan Presiden RI. Nah inilah, yang menjadi dasar kami untuk gerakan Indonesia Gelap sebagai bentuk atas kegaduhan politik dan Puan Maharani harapan besar bangsa Indonesia agar Indonesia tidak gelap politik,” tutur Rusdi.
Sebagai informasi, bahwa kegiatan ini bukanlah aksi masa, namun sebagai bentuk pernyataan sikap dari pimpinan pemuda Indonesia yang tergabung dalam PPI. (Murgap)