Dr Y Sahyu SH MH
Jakarta, Madina Line.Com – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyelenggarakan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) sekaligus memperingati Milad ICMI yang ke-32 pada Sabtu dan Minggu (03/12/2022-04/12/2022) di Gedung Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta.
Silaknas dan Milad ICMI 2022 ini dihadiri oleh 523 pengurus ICMI dari pusat, daerah, serta dari berbagai badan otonom ICMI. Kegiatan ini dibuka dengan sambutan oleh Ketua Pelaksana Silaknas Doni Yusri, dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Umum (Ketum) ICMI Arif Satria.
Dalam sambutannya, Ketum ICMI Arif Satria menegaskan, perlunya kolaborasi antara ICMI dan berbagai pihak. “Kita ingin memposisikan ICMI secara sentral dalam arus besar disrupsi. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kolaborasi antara ICMI, pemerintah, organisasi masyarakat (ormas), dunia usaha, dan perguruan tinggi,” kata Arif Satria, Minggu (04/12/2022).
Acara dilanjutkan dengan pengumuman renovasi gedung ICMI yang akan dimulai tanggal 7 Desember 2022, serta pemberian Penghargaan ICMI Lifetime Awards yang diberikan kepada 7 (tujuh) tokoh ICMI, yaitu Letnan Jenderal (Purn) Achmad Tirtosudiro, Prof Dr Emil Salim, Prof Imaduddin Abdul Rahim, Prof Dr Nurcholish Madjid (Cak Nur), Prof Dr M Dawam Rahardjo, Dr Adi Sasono dan Prof Azyumardi Azra. Turut hadir dalam pembukaan Silaknas dan Milad ICMI ke-32 yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, menyampaikan sambutannya sebagai perwakilan Presiden Republik Indonesia (RI).
Menko PMK mengajak ICMI untuk terus memertahankan 2 (dua) sikap, pertama, ICMI harus selalu ingat kepada Allah SWT dan kedua, ICMI harus terus berpikir dan menghasilkan ide, solusi, dan inovasi. Acara dilanjutkan dengan pemukulan gong dan pemotongan tumpeng oleh Ketum ICMI Arif Satria yang membuka kegiatan Silaknas dan Milad ICMI 2022 secara resmi.
Turut hadir dalam Silaknas dan Milad ICMI yaitu anggota Dewan Kehormatan ICMI Amien Rais, Ketua Dewan Kehormatan Jusuf Kalla (JK), Ketua Dewan Penasihat Jimly Asshiddiqie, serta Ketua Dewan Pakar ICMI Ilham Akbar Habibie. Dr Y Sahyu SH MH dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) ICMI mengatakan, selama terjadinya pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19 sampai hari ini masih banyak kajian hukum yang dilakukan.
“Untuk ke masyarakat, setelah pandemi Covid-19 hingga sekarang, kita belum konsentrasi hal yang sifatnya mediasi atau bantuan hukum tapi masih ke kajian dulu,” ujar Dr Y Sahyu SH MH kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui Sabtu (03/12/2022).
Dikatakannya, pada awal 2023 sudah menunggu kerjaan yang sifatnya bantuan hukum tetapi selama terjadinya pandemi Covid-19 banyak melakukan kajian hukum. “Pertama, kemarin yang kita kaji masalah hukum udara dan ruang angkasa yang terjadi di Kepulauan Riau (Kepri) terkait batas wilayah Indonesia dan Singapura soal Natuna,” paparnya.
“Kedua, kajian yang kita lakukan terkait hukum pertanian pada bulan Juni 2022. Jadi pada tahun ini ada 2 kajian hukum yang diadakan uji nasional,” paparnya.
Dijelaskannya, selama terjadinya pandemi Covid-19, dua kajian hukum tersebut yang bisa dilakukan oleh LBH ICMI. “Untuk solusinya dengan Singapura terkait Natuna akan dibahas pada awal 2023,” katanya.
“Selama terjadinya pandemi Covid-19, kita juga tidak bisa langusng berinteraksi kepada masyarakat karena adanya kebijakan lockdown. Makanya, LBH ICMI sedang mengkaji 2 kajian hukum selama terjadinya pandemi Covid -19,” tandasnya. (Murgap)