Mantan Kepala Polteknaker Kemnaker Dr Endang Yuniastuti SE (duduk pertama dari kanan berjilbab) penulis buku “Pola Kerja Kemitraan di Era Digital” sedang membedah isi bukunya bersama moderator, di Innovation Room, Kantor Kemnaker, Jakarta, Rabu siang (02/09/2020). (Foto: Murgap Harahap]
Jakarta, Madina Line.Com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah memberikan apresiasi atas penerbitan buku berjudul “Pola Kerja Kemitraan di Era Digital”, sebuah “Perlindungan Sosial Transportasi Online Roda Dua” buah karya mantan Kepala Poli Teknik Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Polteknaker Kemnaker) Dr Endang Yuniastuti SE. Menurut Ida, buku yang ditulis Dr Endang Yuniastuti SE, memberikan sumbangsih pemikiran yang didasarkan pada teori dan fakta di lapangan tentang proses kegiatan ekonomi baru berbasis teknologi informasi (TI).
“Dengan pendekatan sharing economy (pembagian ekonomi), buku ini pantas dijadikan rujukan, khususnya bagi perusahaan aplikasi dan pelaku bisnis dalam mengembangkan skala ekonomi yang lebih luas. Bagi Pemerintah Indonesia, telaah dan kajian yang disajikan dalam buku ini akan menjadi bahan masukan dalam penyusunan regulasi terkait pola kerja kemitraan, khususnya pada sektor transportasi roda 2 (dua) berbasis online, yang sampai saat ini keberadaannya belum dilegalkan,“ kata Menaker Ida sebagai Keynote Speeker (Pembicara Utama) dalam Webinar sekaligus acara “Bedah Buku” di Kantor Kemnaker, Jakarta, Rabu siang (02/09/2020).
Acara bedah buku ini dihadiri oleh sejumlah narasumber yang dilakukan secara “daring” (datang saat berdering) antara lain, Menaker Ida Fauziyah sebagai Keynote Speaker; Arzeti Bilbina (Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangda atau F-PKB) sebagai Supporting Testimoni (Pengakuan Pendukung) adalah M Aditya Warman (Dewan Pengawas atau Dewas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan) sebagai Penanggap 1 adalah Ahmad Yani (Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan atau Kemenhub RI) sebagai Penanggap 2 adalah Eddy Satria (Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah atau Kemenkop dan UKM) sebagai Penanggap 3; dan Adi Putera Widjaja (CEO Pigijo) sebagai Moderator. Dalam buku ini, Dr Endang Yunistuti SE mengungkapkan, beberapa gagasan kunci terkait perkembangan teknologi yang melahirkan ekonomi digital.
Menurut Endang, ekonomi digital telah membawa kekacauan pada pasar kerja, standar kerja, pengupahan, dan keterampilan yang dibutuhkan. Standar-standar regulasi dan hukum yang telah ada ditantang oleh meningkatnya ekonomi digital. Namun, di sisi lain, ekonomi digital membawa dampak positif antara lain peningkatan akses informasi.
Endang menambahkan, ekonomi digital telah melahirkan 1 (satu) konsep pekerjaan baru, yang berbasis teknolgi digital. Fakta sosial ini menghadirkan peluang sekaligus persoalan dalam masyarakat.
Mereka yang peka akan menjadi pemenang. Sebaliknya, mereka yang abai akan ditinggal jauh.
Seperti halnya yang terjadi dalam sektor transportasi online. “Kelahiran transportasi online roda dua menjadikan peluang besar bagi kehidupan ekonomi (pekerjaan). Namun, menjadi masalah serius karena negara belum menyiapkan perangkat hukumnya. Kekosongan hukum pun dapat menjadi pemicu masalah besar. Akibatnya, konflik kepentingan antara perusahaan dan mitra tenaga kerja (mitra pengendara) selalu muncul. Belum lagi, ditambah kecemburuan sosial yang menimpa masyarakat ojek pangkalan (konvensional),” tegas Endang.
Dalam sistem transporasi online, sambungnya, ada perjanjian kerja kemitraan dengan sistem sharing economy. Dan sharing economyantara pihak yang bermitra sebenarnya merupakan urusan pribadi (private area) pihak yang melakukan kesepakatan.
“Sayangnya, mitra pengendara berada pada posisi yang lemah karena membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan harus beraktivitas di jalan raya yang penuh risiko,” tandasnya. (Murgap)