Ketua panitia acara Simposium Konstruksi Nasional Ir Ahmad Migdad Alaydrus MT (kelima dari kanan) foto bersama peserta bertempat di Rasamala Ballroom, Hotel Aston Kartika, Jakbar, Kamis (12/09/2024). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Perhimpunan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (Pertahkindo) sukses mengadakan acara Simposium Konstruksi Nasional, bertempat di Rasamala Ballroom, Hotel Aston Kartika, Jakarta Barat (Jakbar), Kamis (12/09/2024).
Acara Simposium Nasional tersebut membahas mengenai bagaimana memajukan jasa konstruksi dan memajukan infrastruktur pembangunan konstruksi di Indonesia. Tema yang diambil dalam acara Simposium Konstruksi Nasional tersebut adalah Ayo Bangkit, Padukan Karir dan Usaha.
Mengawali acara, sambutan dari Ir Ahmad Migdad Alaydrus MT selaku Ketua panitia acara mengatakan, Pertahkindo menyelenggarakan acara ini agar bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara, apalagi memasuki pemerintah baru nantinya. “Terima kasih kepada semua panitia yang telah bekerja dan juga kepada para sponsor, sehingga terselenggaranya acara ini, ” ujarnya.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (Ketum DPP) Pertahkindo Ir Aries Wimaruta MM, dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari acara ini mencari solusi untuk memperkuat pelaku usaha konstruksi, lembaga pendidikan dan lembaga keuangan. “Perlu ada kolaborasi dan inovasi. Kebutuhan tenaga kerja konstruksi dengan pekerjaan konstruksi bisa seimbang dan mencari solusi yang terbaik guna mengembangkan dunia konstruksi nasional. Hasil dari acara ini agar bisa diteruskan dan menjadi rekomendasi dan kontribusi pemikiran bagi dunia konstruksi nasional,” jelasnya.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (KemenPUPR RI) mewakili Menteri PUPR RI Ir Abdul Muis MT mengatakan, daya saing infrastruktur dalam peningkatan daya saing nasional, Indonesia terbaik ke-3 di Asia Tenggara. “Transformasi digital dalam sektor konstruksi dapat dipetakan lebih baik, memberikan layanan publik lebih efisien dan mengatasi permasalahan dalam tahapan penyelenggaraan konstruksi,” katanya.
“Ke depannya Pertahkindo bisa bersinergi dan memberikan masukan dalam pengambilan kebijakan pemerintah. Dapat bersinergi dan berinovasi dalam pembangunan konstruksi menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
Dalam acara tersebut, sebagai narasumber antara lain Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR RI Ir Abdul Muis MT, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Kementerian PUPR RI Ir Taufik Widjoyono MSc, Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Adi Mahfudz Wuhadji MBA. Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR RI Ir Abdul Muis MT, dalam paparannya mengatakan, bahwa amanat Reformasi Struktural dan Percepatan Transformasi Ekonomi ada 3 hal Transformasi Ekonomi, pertama, menyediakan lapangan kerja, kedua, memudahkan masyarakat khusus Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membuka usaha baru, ketiga, mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Dijelaskannya, kebijakan jasa konstruksi, pertama, kemudahan perizinan, kedua, perkuat masyarakat jasa konstruksi, ketiga, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ), keempat, infrastruktur berkualitas dan kelima, perkuatan rantai jasa konstruksi. Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 14 Tahun 2021 Pasal 42j mengenai Hak dan Kewajiban Asosiasi dijabarkan, ada 7 kewajiban yakni pertama, menyusun dan menegakan Kode Etik Profesi, kedua, melakukan pengembangan usaha yang berkelanjutan, ketiga, melakukan pengembangan keprofesian, keempat, melakukan pemberdayaan anggota asosiasi, kelima, menyampaikan Laporan Kinerja Asosiasi, keenam, menyampaikan Laporan Keuangan Asosiasi dan diaudit oleh akuntan publik yang ditunjuk dan ketujuh, melaksanakan kewajiban lainnya dalam Asosiasi. “Diharapkan melalui acara Simposium Konstruksi Nasional ini bisa menjadi masukan dan kontribusi dalam pengambilan kebijakan konstruksi dalam rangka pembangunan menuju Indonesia Emas 2045,” tandasnya. (Murgap)