Ketua Front Nasional Berkarya Tri Joko Susilo SH (pertama dari kiri) menyerahkan Nota Pendirian Front Nasional Berkarya kepada Ketum DPP Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (HMP) atau yang akrab disapa Tommy Soeharto di Saung Berkarya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat (Jabar), belum lama ini. (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Ketua Front Nasional Berkarya Tri Joko Susilo.SH sebagai koordinator Organisasi Massa (Ormas) dan Organisasi Sayap (Orsap) yang ada di Partai Berkarya mendorong agar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (Ketum DPP) Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra SH (HMP) atau akrab disapa Tommy Soeharto sebagai trah Cendana, salah satu putra terbaik Bapak Pembangunan Jenderal Besar HM Soeharto, yang saat ini diduga dicatut namanya sebagai Ketua Dewan Pembina DPP Partai Berkarya dan beberapa nama loyalis HMP didorong untuk melaporkan ke penegak hukum.
Jika merasa namanya dicatut dalam Surat Keputusan (SK) Kepengurusan Partai Berkarya hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub segera laporkan ke Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) atau Polisi Daerah (Polda) Metro Jaya. Dengan laporan Tindak Pidana Perbuatan Melawan Hukum (PMH).
Selain itu juga bisa dilaporkan karena Perbuatan Tidak Menyenangkan, Pencemaran Nama Baik dan Perbuatan Pencatutan Nama yang Merugikan Orang Lain. “Kita juga mendesak Mahkamah Partai Berkarya membuat kajian hukum untuk mencari pasal-pasal Pidana lain terkait yang bisa digunakan untuk menjerat mereka secepatnya,” tegas Tri Joko Susilo SH yang juga Ketum Ormas Perisai Berkarya dan Pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Proklamasi ini.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Front Nasional Berkarya Syeh Mujahidin Djenar juga berpendapat keras, jika orang-orang yang merasa namanya dicatut masuk dalam SK Kepengurusan Partai Beringin Karya hasil Munaslub illegal tersebut diam saja dan tidak melaporkan Perbuatan Melawan Hukum tersebut kepada polisi, berarti nama-nama tersebut telah setuju masuk jadi pengurus DPP Partai Beringin Karya atau Berkarya hasil Munaslub illegal. Front Nasional Berkarya juga mendorong agar HMP atau Tommy Soeharto menyiapkan kemungkinan-kemungkinan terburuk dinamika politik yang terjadi saat ini yaitu dengan memersiapkan Partai Berkarya baru karena secara otomatis Partai Berkarya tak bisa ikut Pemilihan Umum (Pemilu) lagi.
“Kami usulkan segera hadir Partai Nasional Berkarya,” ujar Tri Joko Susilo.
Aspirasi Soehartois dan millenial pengagum Soeharto tak bisa diabaikan dan agar mereka terus maju dengan determinasi tinggi melanjutkan perjuangan Soeharto. “Rekrut generasi muda yang loyal dan kapasitas intelektualnya memadai, serta merupakan sosok yang teruji kiprahnya bagi masyarakat disertai perkaderan di kalangan millenial untuk memahami arah bangsa yang sesuai Trilogi Pembangunan yang teruji di masa lalu yang dilakukan oleh Almarhum (Alm) HM Soeharto,” ujarnya.
“Kami memahami satu kata yakni Nasional Berkarya akan menjadi satu-satunya partai yang dirindukan karena akan menghadirkan pemimpin yang menjadi perisai bagi kerakyatan, persatuan dan menjadi kekuatan politik alternatif dari kebuntuan yang menimpa Partai Berkarya maupun kondisi bangsa secara keseluruhan, dan kami tak akan membiarkan pengkhianat bangsa, para wajah-wajah pemimpin gadungan semakin tertawa karena memamerkan kerja-kerja menipu diri sendiri, plagiat dengan membawa nama Bapak Pembangunan dan inspirator Partai Berkarya,” tandasnya. (Murgap)