Kadivre Perum Bulog Semarang, Jateng, Djoni Nur Ashari (tengah) saat memberikan keterangan pers kepada Forwabul di Kantor Divre Perum Bulog Semarang, Jateng, Selasa siang (22/05/2017). (Foto : Murgap Harahap)
Semarang, Madina Line.Com – Kepala Divisi Regional (Kadivre) Perum Bulog Semarang, Jawa Tengah (Jateng) Djoni Nur Ashari melaporkan, bahwa di Divre Perum Bulog Semarang, Jateng, memunyai gudang beras 44 (empat puluh empat) komplek dan 137 (seratus tiga puluh tujuh) titik dengan kapasitas 431 (empat ratus tiga puluh satu) ton.
“Unit Penggilingan Gabah dan Beras (UPGB) ada 23 (dua puluh tiga) unit dan sentral ada 13 (tiga belas) unit dan kita juga memunyai mesin pemanen yang disewakan dan dioperasikan ketika panen raya sebanyak 5 (lima) unit dan mitra kerja pengadaan beras Perum Bulog ada 353 (tiga ratus lima puluh tiga) dibantu dari satuan kerja (satker) Perum Bulog ada 14 (empat belas) satker,” ujar Djoni Nur Ashari kepada Forum Wartawan Unit Perum Bulog (Forwabul) ketika ditemui di sela-sela acara Press Tour Forwabul ke Divre Perum Bulog Semarang, Jateng, Sub Divre Mitra Bulog di Gudang Baru Bulog (GBB) Kartosari di Demak, Jateng, UPGB Kudus, Jateng, hingga ke perusahaan gula Blora PT Gendhis Multi Manis (GMM) Bulog di pucuk Gunung Blora, di hari pertama kunjungan, Selasa siang (22/05/2017).
Dikatakannya, Sub Divre Perum Bulog ada di wilayah 1 (satu), yakni Semarang, wilayah 2 (dua) Pati dan wilayah 3 (Surakarta), wilayah 4 (empat) Banyumas dan wilayah 5 (lima) Pekalongan. “Masing-masing Sub Divre Perum Bulog membawahi beberapa kabupaten,” terangnya.
Untuk penambahan kapasitas penyerapan beras Perum Bulog, sambungnya, terus dilakukan. “Jadi tidak benar kalau Perum Bulog tidak mau menyerap beras dari petani. Justru kita saat ini bagaimana supaya serapan beras Perum Bulog itu bisa terus bertambah. Oleh karena itu, mulai tahun ini untuk mengantisipasi serapan beras Perum Bulog, kita menambah 5 unit gudang dengan kapasitas 8000 (delapan ribu) ton. Sebanyak 5 unit gudang tersebut ada di Banjarnegara, kapasitas 1000 (seribu) ton. Kemudian, di Semarang dengan kapasitas 500 (lima ratus) ton, Sidoarjo dengan kapasitas 3500 (tiga ribu lima ratus) ton, di Wonogiri dengan kapasitas 2000 (dua ribu) ton, Klaten dengan kapasitas 500 ton. Ini komitmen Perum Bulog bagaimana bisa menyerap beras dari petani sebanyak-banyaknya,” ungkapnya.
“Stok beras di Jateng mencapai 270.000 (dua ratus tujuh puluh ribu) ton dan stok ini aman hingga mencapai 7 (tujuh) hingga 8 (delapan) bulan ke depan,” katanya.
Di samping beras, imbuhnya, kita juga ada stok gula 14.000 (empat belas ribu) ton tersebar di beberapa Sub Divre Perum Bulog Jateng. “Kemudian, stok minyak goreng dalam menghadapi bulan puasa dan lebaran tahun ini mencapai 100.000 (seratus ribu) liter di Jateng yang telah disiapkan. Kemudian, ada jagung dengan stok 10.000 (sepuluh ribu) untuk peternak itik serta bawang merah stoknya sebanyak 60 (enam puluh) ton, dan ada tambahan 400 (empat ratus) ton yang siap kita beli,” tandasnya. (Murgap)