Sam Aliano
Jakarta, Madina Line.Com – Ketua Pengusaha Muda Indonesia Sam Aliano mengatakan, sebagai masyarakat Indonesia khususnya yang berasal dari Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, ikut bersama-sama dalam momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 putaran 2 (dua) ikut mencoblos pada tanggal 16 April 2017.
“Saya melihat sosok calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta dengan nomor urut 1 (satu) Agus Harymurti Yudhoyono (AHY), negarawan dan berjiwa besar serta berhati besar. AHY punya pilihan sendiri Cagub DKI Jakarta di hatinya dan pilihan AHY tentu sama dengan pilihan orang-orang di Partai Demokrat (PD) maupun pendukungnya juga. Jadi biar kita serahkan saja kepada masyarakat DKI Jakarta dengan hati nurani. Silakan pilih orang terbaik untuk Jakarta, orang yang jujur dan adil, sopan santun serta memerhatikan nasib orang kecil terutama,” ujar Sam Aliano kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara Gathering Agus Harymurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni dengan Relawan dan Tim Sukses (Timses) Agus-Sylvi di Gedung Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (15/03/2017) malam.
Dijelaskannya, pertemuan Presiden Republik Indonesia (RI) ke-6 (enam) Dr H Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden RI ke-7 (tujuh) Ir H Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, baru-baru ini, tidak ada sinyalemen agar masyarakat pendukung AHY untuk memilih Pasangan Calon Gubernur (Paslongub) DKI Jakarta dengan nomor urut 2 (dua) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. “SBY saya melihat punya pendirian sendiri dan SBY juga tidak mau ada dua kutub yang berbeda, saling berlawanan dan berbahaya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) nantinya,” katanya.
Ketika ditanya siapa kandidat Cagub DKI Jakarta yang dipilih Sam Aliano? Ia menjawab dengan tegas dirinya berhak untuk memilih siapa Cagub DKI Jakarta dan tidak mau menyebutkan nama Cagub DKI Jakarta yang akan dipilih.
“Seperti yang diucapkan oleh AHY, bahwa di hati semua orang-orang yang mendukung AHY maupun dari partai pendukung AHY, kita sudah ada nama yang akan dipilih sesuai hari nurani kita,” katanya.
Ia mengatakan, AHY tidak ada lagi ambisi untuk menjadi pejabat di Kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta apabila Paslongub dengan nomor urut 3 (tiga) Anies Baswedan dan Sandiaga S Uno terpilih sebagai DKI 1. “Saya melihat AHY sedang menyiapkan langkah politik ke depan. Namanya orang yang kalah tentu bukan berarti hatinya kalah. Tetapi itu, namanya pelajaran yang paling berarti kemenangan yang tertunda,” paparnya.
“AHY sosok anak SBY yang pernah menjadi RI 1 di negeri ini selama 10 (sepuluh) tahun dan siapa orang yang tidak mengenal SBY? Apalagi, AHY juga sudah cetar di negara ini. Jadi saya yakin kalau AHY maju jadi calon RI 1 di Pemilihan Presiden (Pilpres) RI 2019, AHY akan menjadi pesaing berat di negara ini,” katanya.
Ia mengharapkan momentum Pilkada DKI Jakarta putaran 2 bisa berlangsung aman, damai dan baik sesuai harapan masyarakat Jakarta, bahwa benar-benar memilih Cagub DKI Jakarta bisa menyejahterakan masyarakat. “Jadi di Jakarta ini tidak ada lagi masalah, karena kalau di Jakarta banyak masalah akan berpengaruh dengan politik nasional dan ekonomi nasional serta permasalahan global lainnya dampaknya dan nanti bisa menjadi masalah kalau ada apa-apa. Jadi permasalahan di Jakarta harus beres terselesaikan oleh Gubernur DKI Jakarta yang baru nanti,” katanya.
“Dengan adanya momentum Pilkada DKI Jakarta 2017 ini bisa terpilih pemimpin yang terbaik untuk rakyat Jakarta dan bisa menyejahterakan rakyat dan rakyat Jakarta bisa hidup makmur dan sejahtera,” katanya.
Ia menyesalkan situasi Jakarta selama momentum Pilkada DKI Jakarta 2017 penuh dengan hiruk pikuk konflik. “Namanya konflik selama ini yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 telah mengganggu kenyamanan aktifitas warga Jakarta. Seperti kita melihat setiap hari ada konflik membuat ketenangan bagi pengusaha tidak ada. Banyak kekhawatiran dan kita berharap Cagub DKI Jakarta yang baru, sosok yang terbaik,” tandasnya. (Murgap)