Ketua Kompartemen Infrastruktur Hipmi Deny Panjaitan (pertama dari kanan) yang juga menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Natal Hipmi 2016 foto bersama di Ritz Carlton Hotel Pasific Place, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa malam (20/12/2016). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Ketua Kompartemen Infrastruktur Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Deny Panjaitan mengatakan, program kerja Hipmi pada 2017 siap bekerjasama dengan Pemerintah Republik Indonesia (RI) untuk menciptakan 1 (satu) juta wirausaha baru (WUB).
“Hipmi memunyai visi dan misi pada 2017 ingin mengubah pemikiran mahasiswa yang kepengin setelah tamat kuliah langsung bekerja menjadi tentara, guru ataupun Pegawai Negeri Sipil (PNS),” kata Deny Panjaitan kepada wartawan Madina Line.Com saat ditemui di acara Natal Hipmi di Jakarta, Selasa malam (20/12/2016).
Dijelaskannya, keinginan Hipmi, semua mahasiswa itu berpikiran menjadi pengusaha. “Dengan demikian, bisa membantu pembangunan ekonomi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Banyaknya jumlah pengusaha itu berpengaruh sekali untuk meningkatkan ekonomi bangsa Indonesia,” kata Deny yang juga menjadi Ketua Panitia Penyelenggara (Panpel) Natal Hipmi tahun 2016 ini.
“Itu anjuran dari Ketua Umum (Ketum) Hipmi saat ini. Oleh karena itu, kemarin kita membuat Jambore Hipmi Perguruan Tinggi seluruh Indonesia dan kita mengundang 11 (sebelas) Negara sahabat, seperti Thailand, Filipina, Vietnam dan Singapura serta Malaysia, di Bandung, Jawa Barat (Jabar),” ujar Deny, yang berkecimpung sebagai kontraktor sukses itu.
Dijelaskannya, jumlah anggota Hipmi dari seluruh Indonesia hingga kini, ada 50 (lima puluh) ribu orang. “Semua anggota memunyai perusahaan atau pengusaha semua,” terangnya.
“Pada saat acara Jambore Hipmi Perguruan Tinggi di Bandung, Jabar, yang digelar beberapa waktu lalu, kita mengundang Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Kabinet Kerja yang bisa membantu bergeraknya bidang usaha kecil dan menengah (UKM). Kita juga mengundang pihak perbankan seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Sumarno untuk merealisasikan keinginan-keinginan pengusaha kecil di negara kita ini,” paparnya.
Maksudnya, imbuhnya, pengusaha kecil dan menengah pasti membutuhkan dana, kadang kalau membuat rencana pinjaman ke bank, kita langsung membantu pelaku UKM untuk mengikuti persyaratan bank. “Jadi kita berusaha supaya Pemerintah Indonesia membantu juga karena Pemerintah Indonesia lah yang bisa, maka baru kita turun ke BUMN, ke bank supaya membantu para pelaku UKM,” terangnya.
“Adanya program Pemerintah Indonesia menciptakan 1 juta WUB, Hipmi sangat terbuka sekali untuk menciptakan 1 juta WUB,” katanya.
Ketika ditanya menjelang momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 2017 pengaruhnya terhadap situasi usaha anggota Hipmi di Jakarta? Deny menjawab pengaruhnya ada, tetapi Hipmi tetap bersama-sama sesuai dengan anjuran dan arahan dari Ketum Hipmi periode 2015 hingga 2018 saat ini Bahlil Lahadalia.
“Kita tidak tergoyahkan atau tidak menjadi berbeda-beda dengan adanya Pilkada 2017. Kita tetap bersama, tidak berarti Ketum Hipmi memerintahkan ke anggotanya yang macam-macam. Terpenting, kita tetap pada dasar kita, yakni berusaha,” ungkapnya.
Acara Natalan Hipmi tahun 2016 kali ini sudah menjadi rutinitas yang digelar oleh Hipmi setiap tahunnya. Acara Natal Hipmi ini untuk memberitahukan kepada masyarakat luas dan untuk seluruh anggota dan pengurus Hipmi di mana pun berada di seluruh Indonesia.
“Jadi kita memberitahukan, bahwa di Hipmi itu, ada beragam-ragam manusia dengan berbagai macam perbedaan agama, suku, ras serta adat istiadat. Jadi kita bisa menjalankan setiap perbedaan itu di kebersaman Natal dan Idul Fitri serta hari raya lainnya,” tandasnya. (Murgap)