Irshan Zainuddin
Jakarta, Madina Line.Com – Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (BPP KKMSB) menggelar acara Musyawarah Besar (Mubes) VI yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali di Hotel Golden Boutique, Jakarta Pusat (Jakpus), selama 3 hari dimulai sejak acara Gala Dinner Pra Pembukaan Mubes VI BPP KKMSB pada Jum’at hingga Minggu (19/07/2024-21/07/2024).
Acara Mubes VI BPP KKMSB ini digelar dengan agenda pemilihan Ketum BPP KKMSB yang baru. Sekretaris Jenderal (Sekjen) BPP KKMSB Irsan Zainudin mengatakan, pada acara Mubes VI BPP KKMSB yang akan hadir esok hari cukup banyak.
“Sekjen Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) direncanakan akan hadir. Selanjutnya, akan hadir Gubernur Sulbar periode sebelumnya, ada Ali Baal Masdar, Aknan dan beberapa tokoh masyarakat Sulbar akan hadir juga,” ujar Irshan Zainuddin kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara Gala Diner Pra Pembukaan Mubes VI BPP KKMSB ini.
“Jadi Mubes VI BPP KKMSB ini adalah rangkaian memang sudah tiap 5 tahun sekali diadakan. Pergantian kepengurusan dalam tiap acara Mubes BPP KKMSB. Jadi tokoh-tokoh masyarakat cukup banyak kita undang dan insya Allah mereka datang ke acara ini,” terangnya.
Dijelaskannya, untuk malam ini diadakan acara Gala Diner Pra Mubes VI BPP KKMSB. “Sebenarnya, malam ini untuk mencari figur siapa yang bisa menjadi Ketum BPP KKMSB yang baru ke depannya. Alhamdulillah, tadi diputuskan ada beberapa nama kandidat Calon Ketum BPP KKMSB yang mau maju,” paparnya.
“Nama kandidat Calon Ketum BPP KKMSB yang disebutkan ada Dr Zein, Prof Dr Masjaya, Prof Dr Husein Syam dan Suhardi Duka dan Brigadir Jenderal (Brigjen) Tentara Nasional Indonesia (Mar) Guslin Kamase dan nama-nama tersebut akan menjadi prioritas yang akan dipilih nanti,” ungkapnya.
“Siapa-siapa yang jadi Ketua BPP KKMSB periode berikunya itu tujuan acara Mubes V BPP KKMSB digelar,” katanya.
Tata Tertib (Tatib) pemilhan Ketum BPP KKMSB, sambungnya, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) BPP KKMSB secara one man one vote (satu orang satu suara). “Tetapi kita lebih mengedepankan musyawarah mufakat karena acara ini namanya juga Mubes. Artinya. Wilayah dan Cabang kita mencoba untuk mencari mufakat,” tuturnya.
Apalagi, imbuhnya, masyarakat komunitas ini sama-sama berasal dari Sulbar. “Sebenarnya, soal perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Passer Penajam, Kalimantan Timur (Kaltim) apakah ada kaitannya dengan AD/ART BPP KKMSB? Itu kita akan mencoba rapatkan besok. Karena kita tidak usah terburu-buru berpindah kantor BPP KKMSB, bahwa Ibu Kota Negara ini akan dipindahkan ke Passer Penajam, Kaltim,” jelasnya.
“Kita akan mencoba melihat lagi kira-kira bagaimana perkembangan berikutnya. Jelas kita akan melihat situasi dulu,” ucapnya.
Menurutnya, kalau memang Ibu Kota Negara dipindahkan ke IKN Nusantara, walaupun sudah ada Undang-Undang (UU) IKN tapi organisasi BPP KKMSB masih mengacu, bahwa masih berkedudukan di Ibu Kota Negara di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. (Murgap)