Kepala BPBD Maluku Mohtar Ingratubun (tengah) foto bersama tim anggota BPBD Maluku di luar gedung JIExpo, Kemayoran, Jakpus, Kamis (02/03/2023). (Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar acara Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) dengan tema Penguatan Resiliensi Berkelanjutan Dalam Menghadapi Bencana yang digelar selama 2 (dua) hari yakni dimulai hari Kamis pagi hingga Jum’at malam (02/03/2023-03/03?2023) di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus).
Acara ini dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Ir H Joko Widodo (Jokowi) pada pagi hari dan ditutup pada sore harinya oleh Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin. Tampak hadir pada acara ini Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Mohtar Ingratubun.
Ia mengatakan, acara Rakornas PB tahun 2023 yang digelar pada hari inI bagus sekali. “Karena acara ini baru pertama kali terjadi saat saya menjabat sebagai Kepala BPBD Maluku yang dibuka secara langsung oleh Presiden RI Ir H Jokowi dan ditutup secara resmi oleh Wapres RI KH Ma’ruf Amin. Rakornas PB tahun 2023 ini dihadiri oleh Kepala Polisi Daerah (Kapolda) seluruh Indonesia dan seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah ((Forkopimda) baik dari provinsi, kabupaten dan kota seluruh Indonesia dan juga terjadi rutinitas setiap tahun. Cuma dari sisi pelaksanaan acara ini cukup bagus,” ujar Mohtar Ingratubun kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui usai acara ini.
Dikatakannya, saat ini kondisi alam di Maluku cukup ekstrem dan BPBD Maluku selalu membangun komunikasi dan koordinasi lintas sektoral. “Terutama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk update informasi dan kami langsung meneruskan informasi ini lewat masyarakat lewat kontak person ataupun grup yang telah dibentuk oleh BPBD Maluku yang disebut Desa Tangguh Bencana yang selalu siaga dan mengantisipasi tentang kemungkinan terburuk yang akan terjadi,” katanya.
“Untuk peralatan bencana alam di BPBD Maluku masih minim. Karena kemampuan ataupun keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang kita miliki, sehingga masih jauh dari harapan,” terangnya.
Dikatakannya, sesuai sambutan Presiden RI Ir H Jokowi terhadap antisipasi bencana alam untuk BPBD Maluku tetap.menindaklanjuti dengan tentu ada kriteria kelengkapan-kelengkapan yang harus disiapkan agar diusulkan kepada BNPB untuk ditindaklanjuti. “Dari Maluku yang hadir dalam acara Rakornas PB tahun 2023 ada 11 Kabupaten dan Kota serta keterwakilan dari 1 BPBD ada 5 orang dan keterwakilan dari unsur Forkopimda baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten. Kurang lebih yang hadir dalam acara ini 5 orang di kali 11 Kabupaten dan Kota. Jadi kurang lebih ada 60 orang yang hadir dari Maluku,” jelasnya.
“Secara keseluruhan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini di wilayah Maluku karena kita mengenal ada 2 musim yakni musim timur dan musim barat dan saat ini di musim barat. Maka, di Maluku secara keseluruhan itu cuacanya ekstrem sesuai dengan hasil prediksi yang disampaikan oleh BMKG dan itu juga rutinitas setiap tahun,” urainya.
Ia mengharapkan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di Maluku saat ini, harus juga diintervensi dari pemerintah pusat dalam memberikan bantuan. “Harapan kami mengikuti acara Rakornas PB tahun 2023 ini harus ada mendapatkan sesuatu dan tidak hanya ilmu pengetahun saja tetapi dari sisi peralatan bencana alam dengan kapasitas kelembagaan BPBD Kabupaten dan Kota,” harapnya.
“Kita di BPBD Maluku, APBD-nya sangat kecil maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya. Jadi kita sangat membutuhkan intervensi dari pemerintah pusat dalam rangka pembiayaan dan dalam rangka peralatan,” tandasnya. (Murgap)