Direktur Operasional PT Geotronix Yuda Irawan foto di samping jetski dengan TKDN 30% buatan Indonesia yang mendapatkan penghargaan dari MURI di acara pameran industri kemaritiman Naval Expo 2022 di Balai Samudera, Jakut, Minggu malam (11/09/2022). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Andika Perkasa secara resmi membuka acara pameran industri kemaritiman Naval Expo 2022 di Balai Samudera, Jakarta Utara (Jakut), Minggu malam (11/09/2022).
Naval Expo 2022 merupakan pameran industri kemaritiman yang digelar TNI Angkatan Laut (AL) sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 TNI AL yang jatuh pada tanggal 10 September 2022. Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa pun menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada TNI AL.
Dalam pameran Naval Expo 2022 ini, PT Geotronix meraih piagam penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk pertama kalinya. Direktur Operasional PT Geotronix Yuda Irawan mengatakan, pihaknya sangat bangga sekali dengan adanya penghargaan dari MURI untuk pertama kali ini.
Perwakilan MURI (pertama dari kiri) menyerahkan piagam penghargaan MURI kepada PT Geotronix di acara pameran industri kemaritiman Naval Expo 2022 yang digelar di Balai Samudera, Jakut, Minggu malam (11/09/2022). (Foto : Murgap Harahap)
“Penghargaan MURI ini untuk pertama kali di Indonesia dan di dunia, instalasi untuk muara multi jetski. Ini penghargaan yang pertama kali diraih oleh PT Geotronix untuk katagori multibeam. Kalau untuk katagori singlebeam sudah banyak diraih penghargaan,” ujar Yuda Irawan kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara pembukaan Naval Expo 2022 ini.
Dikatakannya, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembuatan jetski ini 30% bahan bakunya dari produk lokal dan 70% bahan bakunya masih impor dari Amerika Serikat (AS). “Harapannya dengan adanya acara Naval Expo 2022, kita bisa memperkenalkan teknologi baru untuk survey dan pemetaan,” terangnya.
“Kesulitan kami kenapa TKDN-nya 30% masih buatan lokal dari Indoensia karena masih ada mesin pemutarnya yang belum bisa dibuat di Indonesia. Jadi mesin yang multi sistem masih dari luar negeri,” ungkapnya.
Ia mengharapkan pihak partner dari PT Geotronix bisa mensupport (mendukung) usaha perusahaan ini. “PT Geotronix sudah berdiri sejak tahun 2014. Perusahaan kita bergerak di bidang survey dan pemetaan, penjualan produk jetski, penyewaan jetski, dan untuk training (pelatihan),” paparnya.
“Untuk penyewaan jetski, kita banyak dimintai dari pihak lokal. Sistem penyewaannya di Indonesia secara continued atau berkelanjutan,” tandasnya. (Murgap)