Mobil dengan plat merah tua yang terpampang di Gedung Kemnaker, Jakarta, Senin siang (27/07/2020). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Puluhan mobil dan motor kendaraan plat merah milik Pemerintah Republik Indonesia (RI) terparkir di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI terlihat seperti kuburan massal saja. Kurangnya perhatian pejabat dalam hal ini Kepala Biro (Karo) Umum Kemnaker terhadap mobil dan motor aset negara ini yang dibiarkan dan tidak ada perawatan.
Padahal, barang mewah mobil plat merah ini dibeli dengan harga mahal saat pengadaan dilakukan. Kendaraan ini sudah bertahun tahun terparkir menjadi barang rongsokan atau besi tua. Kenapa mobil dan motor itu dibiarkan begitu saja dan tidak dipergunakan oleh pihak biro umum menjadi kendaraan operasional?
Kalau gak dipakai lagi yah dilelang saja jangan membuat kuburan massal kendaraan di tempat parkir gedung ini. Sebaiknya aset negara ini dapat diperbaiki dan dapat digunakan menjadi kendaraan operasional.
Sejumlah aparat sipil negara (ASN) yang bekerja di Kemnaker prihatin melihat kondisi mobil dan motor aset Kemnaker ini menjadi besi tua rongsokan. “Pandangan mata jadi kurang elok. Nyempit-nyempitin tempat parkir saja mobil dan motor ini. Bisa mejadi sarang nyamuk atau sarang tikus,” tegas sejumlah ASN kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di Kantor Kemnaker, Jakarta, baru-baru ini.
Ketika permasalahan tersebut di atas dikonfirmasi oleh wartawan Madina Line.Com kepada Dian selaku Kepala Biro (Karo) Umum Kemnaker, Rabu, (15/07/2020), tidak berada di tempat.
Menurut keterangan sekuriti yang bertugas sehari-hari di bagian Biro Umum Kemnaker mengatakan, Ibu Dian sedang ada acara rapat. Namun, berulangkali wartawan konfirmasi ke Biro Umum tidak ada yang menerima. Bahkan, melalui hubungan WhatsApp (WA) dan telepon seluler tidak direspon. Sepertinya, Ibu Dian selaku Karo Umum Kemnaker ini enggan menerima kedatangan wartawan.
Motor tua plat merah yang terpampang di Gedung Kemnaker, Jakarta, Senin siang (27/07/2020). (Foto : Murgap Harahap)
Apakah memang Karo Umum Kemnaker ini alergi kepada wartawan? (Murgap)