Muslim Muhammad Ichsan
Jakarta, Madina Line.Com – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dan Korps HMI Wati (Kohati) Nasional pada Kamis malam (29/03/2018) menggelar acara Pelantikan PB HMI dan Pengurus Kohati Nasional dengan mengambil tema “Merawat Tradisi Ke-Islaman dan Pengabdian dalam Nafas Keislaman dan Keindonesiaan” di Hotel Bidakara, Jakarta. Pada malam ini, R Saddam Al-Jihad resmi dilantik menjadi Ketua Umum (Ketum) PB HMI periode 2018 hingga 2020 dan Siti F Siagian resmi dilantik sebagai Ketum Kohati Nasional periode 2018 hingga 2020.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) acara ini, Muslim Muhammad Ichsan kepada wartawan Madina Line.Com mengatakan, dengan digelarnya acara pelantikan pada malam hari ini, pengurus PB HMI periode 2018 hingga 2020 dan pengurus Kohati Nasional periode 2018 hingga 2020 diharapkan tetap mengkritisi dan memberikan paparan yang konkret kepada seluruh kinerja Presiden Republik Indonesia (RI) dan Wakil Presiden (Wapres) RI Joko Widodo (Jokowi) dan Muhammad Jusuf Kalla (MJK). “Dengan diberikannya kritik dan pemaparan dari PB HMI yang membangun, diharapkan bisa memberikan penyeimbangan atau check and balancing supaya Pemerintah Presiden Jokowi dan MJK tetap melakukan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap rakyat Indonesia,” ujarnya kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara ini.
“PB HMI dan Pemerintah Indonesia diharapkan juga bisa bersinergi untuk saling memberikan penyegaran, dalam artian, memberikan ide-ide yang membangun dari pemuda PB HMI dan Kohati Nasional untuk memberikan kontribusi pembangunan yang positif bagi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” katanya.
Ia menyebutkan, jumlah peserta yang hadir dalam pelantikan pengurus PB HMI dan Kohati Nasional periode 2018 hingga 2020 malam ini, 5000 (lima ribu) lebih kader PB HMI dan Kohati Nasional yang berasal dari Sabang hingga Merauke. “Mereka ingin melihat situasi pelantikan malam ini. Pasca pelantikan ini, dalam kurun waktu 2 (dua) pekan ke depan, PB HMI dan Kohati Nasional akan menggelar Rapat Kerja (Raker),” ungkapnya.
Pada malam ini, turut hadir tokoh PB HMI yang juga Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (DPP P-G) Akbar Tanjung dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrowi yang juga politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). “Kemarin, PB HMI dan Menpora Imam Nahrowi sudah bertemu dan Imam Nahrowi berpesan agar PB HMI ini harus sebagai pelengkap dari Organisasi Kepemudaan dan Pelajar (OKP) yang ada di seluruh Indonesia dan harus bisa memberikan pemaparan-pemaparan kontribusi yang membangun,” terangnya.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia dan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini kurang melihat fenomena dinamika politik yang terjadi dewasa ini untuk memberikan kontribusi saran-saran kepada lembaga kemahasiswaan, terutama PB HMI dan Kohati Nasional itu sendiri. “Sifat kritis terhadap kinerja Presiden Jokowi dan Wapres MJK yang dilakukan PB HMI dan Kohati Nasional tetap terus melakukan check and balancing untuk kinerja yang dinilai tidak pro terhadap rakyat Indonesia atau cenderung berpihak kepada pengusaha,” tegasnya.
“Nah, di situlah tugas PB HMI dan Kohati Nasional untuk terus memberikan saran-saran konstruktif dan juga ketika suara PB HMI dan Kohati Nasional tidak didengar oleh Pemerintah Presiden Jokowi dan MJK, maka PB HMI dan Kohati Nasional akan melakukan upaya-upaya lain, dengan cara-cara tentunya yang baik dan terstruktur,” tandasnya.
Pada malam ini, Muslim Muhammad Ichsan dilantik sebagai Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan (Hankam) PB HMI periode 2018 hingga 2020. (Murgap)