Camel Petir Lubis
Jakarta, Madina Line.Com – Politisi Partai Golongan Karya (P-G) Camel Petir Lubis menyatakan, bahwa dirinya siap dicalonkan menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Daerah Pemilihan (Dapil) manapun. Hal itu dikatakannya kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar (DPP P-G) Orientasi Fungsionaris Tingkat Pusat untuk Caleg Partai Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) RI Kabupaten, Kota dan Provinsi yang digelar di Hotel Redtop, Jakarta, selama 2 (dua) hari, sejak Sabtu siang hingga Minggu malam (24-25/03/2018).
“Saat ini saya kerja dulu ya untuk Partai Golkar. Apalagi, di Partai Golkar, lagi ada penjaringan caleg untuk duduk di DPR RI, DPRD Kabupaten, Kota dan Provinsi,” ujar Camel Petir Lubis yang mengincar duduk di kursi Senayan ini.
Dijelaskannya, dirinya belum tahu hingga saat ini dimasukan ke Dapil berapa. “Jelasnya, di mana ada peruntukan, di situ saya akan menyaleg,” ungkapnya ditemui Sabtu malam ini.
Namun demikian, sambungnya, semua Caleg Partai Golkar menginginkan maju lewat Dapil tempat kelahirannya masing-masing. “Tapi kita tidak tahu karena semua ada mekanisme atau aturan dari DPP Partai Golkar. Kita mau dibuang ke Dapil Papua silahkan, asal jangan dibuang ke Negara Amerika Serikat (AS) ataupun Singapura saja. Artinya, kita siap ditempatkan oleh DPP Partai Golkar di mana saja,” tegasnya.
Menurutnya, berpolitik itu ibadah. “Bukan mencari kekuasaan juga. Hari ini yang digelar oleh DPP Partai Golkar adalah pembelajaran dan pembelajaran antar sesama kita dan semuanya. Artinya, kita dibekali dengan ilmu yang bermanfaat,” katanya.
“Saya yakin caleg yang akan duduk di DPR RI, DPRD RI Kabupaten, Kota dan Provinsi kalau ada test urine pasti bebas dari narkoba dan minuman keras (miras). Pasalnya, Partai Golkar punya tagline Golkar Bersih, Golkar Maju, Golkar Jaya dan Golkar Menang. Golkar Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan narkoba serta miras,” jelasnya.
Ia mengatakan, kader Partai Golkar harus komitmen terhadap tagline yang sudah dibuat oleh Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto itu. “Kita harus bersih dari segala hal,” ujar srikandi Partai Golkar yang siap melawan pemberantasan narkoba dan miras itu.
Ia memandang, lapo-lapo Medan, Sumatera Utara (Sumut) yang banyak ditemukan di jalan-jalan itu banyak yang menjual minuman berbahan baku dari lira, bukan berbahan baku kimia ataupun mengandung alkohol. “Jadi saya rasa, tidak perlu dibubarkan lapo-lapo itu,” tegasnya.
“Kalau orang yang meminum lira itu tidak banyak, maka tidak akan jadi minuman beralkohol. Tergantung otaknya saja karena saya juga pernah meminum lira itu kok,” akunya.
Menurutnya, minuman lira bisa disamakan dengan minuman jamu. “Jadikan saja sebagai tradisi karena lira itu menghangatkan badan lho. Maksud saya, lira itu adalah minuman khas daerah. Jadi jangan diminum secara berlebihan,” paparnya.
Ia mengilustrasikan, minum obat batuk saja kalau berlebihan bisa buat mabuk. “Pasalnya, saya pernah mencobanya secara berlebihan,” pungkasnya.
“Artinya, obat batuk yang digunakan untuk menyembuhkan, bisa jadi membunuh kalau minumnya secara berlebihan. Lira juga kalau diminum secara berlebihan juga akan bikin mabuk,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, minum lira secara tidak berlebihan baik untuk ibu hamil dan menguatkan janin. “Untuk pemberantasan narkoba, menurut saya, daun ganja itu banyak digunakan di Aceh sebagai bahan rempah-rempah yang dijadikan bahan makanan. Jadi di Aceh itu, daun ganja tidak ada yang menggunakannya dengan cara dilinting, dan dihisap seperti menghisap rokok,” ujarnya.
“Beda-beda daerah memang beda tata cara adat istiadatnya. Emak-emak di Aceh banyak memakai daun ganja untuk bahan makanan, dan di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) juga saat ini memunyai keistimewaan daerah kan seperti Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),” terangnya.
Ia menjelaskan, hasil dari acara Partai Golkar kali ini akan ada lagi gelombang 2, 3 dan berikutnya. “Hari ini yang pertama. Dari acara ini, para kader Partai Golkar mendapatkan pembelajaran yang luar biasa, sehingga para calon pemimpin bangsa ini bisa terupdate data terbaru, dan lebih punya semangat juang yang lebih lagi karena di sini diajarkan untuk menjadi pemimpin bangsa lebih merakyat dan memunyai Nawacita yang baik,” jelasnya.
Terkait kuota 30% untuk caleg wanita, imbuhnya, kuota itu harus disadari oleh caleg wanita, agar sedikit tomboy karena anggota legislatif 70℅ dipegang oleh laki-laki. “Harus menjadi perempuan yang mandiri dan berpikir untuk orang lain. Anak muda zaman now jangan antipati dengan sesama dan jangan cuma bisanya mengkritisi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terhadap kinerjanya tetapi harus punya isi atau solusi di otaknya,” tandasnya.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Murgap)