M Guntur
Jakarta, Madina Line.Com – Muhammad Guntur Letnan Infantri Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang setia mengawal perjalanan program kerja orang nomor 1 (satu) di Republik Indonesia (RI) ini, yaitu presiden seyogyanya akan memantapkan langkahnya untuk berjuang demi bangsa dan negara dalam hal pengawalan para pemimpin republik ini dalam menjalani semua program-program kerja oleh Presiden RI ke-7 (tujuh) Ir H Joko Widodo (Jokowi) untuk Indonesia ini.
Hal itu pun terbukti dengan keberadaan kerjasama yang baik di setiap lini yang berjalannya program kerja Pemerintah Indonesia yang terlaksana dengan baik dan aman hingga saat ini. Bila ditinjau dari sisi kepiawaian, sosok M Guntur ini sendiri ialah pasukan yang sudah terbukti baik, bijaksana, ramah dan bersahaja dengan banyak orang dan hal itu dapat pula diukur dan teruji dari sebagian pendapat banyak orang yang dapat ditilik juga terbuktinya akan bintang penghargaan yang didapatkannya dengan kenaikan pangkatnya dan pencapaian prestasi yang gemilang yang diembannya selama ini.
“Hanya saja saat ini, saya memiliki keinginan yang luar biasa ingin membangun desa kelahiran saya yang bisa dikatakan saat ini masih tergolong tertinggal bila dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Apalagi, bila dibandingkan dengan kota Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta ini. Padahal, di sana potensi alamnya sangat luar biasa sekali. Apalagi, keberadaan tanah saya yang ada 80 (delapan puluh) Hektare (Ha) di Nusa Tenggara Barat (NTB), Bima, tepatnya dekat dengan Pantai Saraepeto,” kata M.Guntur pada pewarta di Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Namun, sambungnya, karena keterbatasan modal biaya untuk mengelola lahannya yang indah tersebut, alhasil ia memiliki gagasan untuk membuka ruang dan waktu bagi investor yang bersedia mengelola lahan 80 Ha tersebut, tidak menutup kemungkinan juga bersedia menjual bila ada yang mau berminat membeli lahannya tersebut untuk dikelola, karenanya lahannya tersebut dipastikannya memiliki banyak potensi keuntungan yang luar biasa yang berada di dekat pelabuhan Sape lintasan wisatawan pada umumnya untuk melintas ke daerah wisata lainnya, seperti Kepulauan Komodo dan sebagainya, para investor ingin mengelola lahannya tersebut akan mendapat keuntungan. “Kalau di sana kita bisa mengelola lahan pertanian, ladang, perternakan, pantai dan sebagainya deh, dan seperti para petani cabai, bawang dan petani apapun itu, seperti saat ini ya, saat musim panen bawang dan cabai tiba, para petaninya siap akan antar ke kita semua itu hasil panennya dan kita sebagai pembelinya yang bisa, siap untuk memasarkannya kembali ke pasar, tanpa melalui agen apapun karena petani siap memberikan ke kita itu semuanya,” ungkap Guntur yang beranjak dari Komando Pasukan Khusus (Kopasus) ini menerangkan.
“Pasalnya, hal itu dipastikan, karena warga masyarakat yang seperti para petani, nelayan dan sebagainya yang ada di sana juga ialah sebagian besar ialah kerabatnya, bahkan sanak keluarganya yang sudah sehati dan sepemikiran kepadanya sejak ia kecil bertumbuh dewasa kala dulu, yang hakikinya ini juga memiliki keluarga besar yang hingga saat ini masih berada di NTB, Bima,” katanya.
Hanya saja disayangkan, sambungnya, hingga saat ini upaya yang ia rencanakan tersebut belum terealisasi juga, keinginannya yang sangat antusias untuk mengelola lahan bersama-sama dengan para pemodal tersebut, karena pada hakikinya lahannya yang memiliki potensi yang sangat luar biasa tersebut, masih memiliki keterbatasan modal dan belum mendapatkan investor atau dana yang siap ingin mengelola lahannya tersebut. “Pasalnya, warga tanah kelahirannya tersebut, juga diyakini senang, bersahaja dan bangga pada dirinya karena ia cukup dikenal memiliki rasa kepedulian dan solidaritas yang tinggi pada masyarakat tanah kelahirannya tersebut,” paparnya.
Ia pun memiliki pengharapan, kelak jika bertemu dengan para investor yang mau siap bekerjasama atau mau memberikan modal untuk mengelola lahannya tersebut, dipastikan dengan keyakinannya yang sangat tinggi setiap investor tersebut akan mendapatkan keuntungan yang sangat luar biasa pula dengan keberadaan potensi alam lahan yang ia miliki. Pantauan dari pewarta juga meninjau dan membenarkan, bahwasanya Pantai Saraepeto yang dimilikinya tersebut memiliki potensi keindahan yang luar biasa yang tidak kalah bandingnya dengan destinasi wisata lainnya seperti Bali, Raja Ampat (Papua) dan sebagainya, yang pada hakikinya layak dibangun juga menjadi destinasi wisata.
Selain dari kelebihan pantai yang indah tersebut bukan dipandang hanya dari keindahan panorama pantai dan alamnya saja, namun Pantai Saraepeto tersebut, juga menempati titik yang strategis lokasi pariwisata, karenanya jalur pantai itu juga jalur yang dilintasi para pelancong, bahkan wisatawan mancanegara (wisman), layaknya bilamana para wisatawan mau berkunjung ke Pulau Komodo dan sebagainya. “Apalagi, bila pantai itu dilihat dari atas air, batu karang itu atau yang ada di dalam laut bisa dilihat tampak jelas dengan mata telanjang, karena saking jernihnya, sebab di pantai sana juga sangat cocok sekali kalau mau bangun resort, hotel, restoran dan apa sajalah yang cocok bila mau bangun tempat wisata, karena jalur tersebut juga strategis sebagai lintasan para wisatawan seperti halnya dari tempat wisata pantai yang di Nusa Tenggara Timur (NTT) atau sekitarnya yang mau ke Pulau Komodo dan sebaliknya akan melewati rute jalur itu, selain bisa dibuat menjadi tempat wisata, pantai itu juga bisa tempat menghasilkan banyak ikan dan di sana juga ada pelabuhan. Nah, bila investor mau mengkaji lahan saya ini dan bisa mengamati dan menganalisanya, apa saya tidak benar? Bahwasanya siapapun investornya yang mau menanamkan modal atau bekerjasama di situ, maka akan mendapatkan keuntungan yang luar biasa,” terangnya. (Barto Silitonga)
Untuk melihat video yang diunggah di youtube silakan diibuka :
https://www.youtube.com/watch?v=trzi0tTm1j4https://www.youtube.com/watch?v=6q9lmlOFynM