Gedung Kantor Krmnaker RI di Jalan Jenderal Gatsu Kavling 51, Jaksel, beberapa waktu lalu. (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com — Buruk! Pelayanan di loket pelayanan Tenaga Kerja Asing (TKA) Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) yang dapat merugikan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
Antrean panjang dan penumpukan ini terlihat para petugas perusahaan yang datang ke loket TKA Kemnaker RI, di kawasan Gedung Kemnaker RI, Jalan Jenderal Gatot Subroto (Gatsu) Kavling 51, Jakarta Selatan (Jaksel), pada Jum’at (20/03/2025). Ini akibat 80% pergantian pegawai di Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing (PTKA) Kemnaker RI, membuat proses pelayanan menjadi terhambat.
Padahal, hasil Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), setiap tahunnya bisa mencapai Rp2 triliun untuk negara. Beberapa sumber dari pengurus perusahaan yang tidak bersedia namanya ditulis saat ditanyakan soal pelayanan di loket PTKA kepada wartawan Madina Line.Com mengatakan, bahwa pelayanan dokumen TKA saat ini, masih lambat dan menumpuk sambil menunjukkan nomor antreannya yang sudah hampir mendekati nomor 100 sejak pukul 9.00 WIB.
“Saya dari pukul 9.00 WIB sudah di loket PTKA antrean panjang dan menumpuk. Nomor antrean saya sudah mendekati angka 100, tapi hingga pukul 12.00 WIB belum juga selesai. Saya tidak tahu kenapa sekarang ini lambat atau lama pelayanannya? Dulu-dulu tidak seperti ini Pak,” kata sumber itu heran dan diamini oleh teman-temannya.
Lanjut sumber itu menegaskan, kalau sampai seperti ini terus menerus, pelayanan di loket TKA ini, pihak perusahaan sangat dirugikan. “Pasalnya, para investor dari negara luar akan berpikir ulang terhadap kesulitan dan kondisi pelayanan di Kemnaker RI yang dinilai sangat buruk, akibat lambatnya pelayanan terhadap dokumen-dokumen yang sudah jauh-jauh hari kita update (perbaharui) melalui aplikasi TKA,” ungkapnya.
“Kami melihat di sini pelayanan di loket PTKA petugasnya orang-orang baru, hampir 80% termasuk Direktur PTKA-nya juga orang baru. Apakah karena Sumber Daya Manusia (SDM)-nya yang kurang kompeten yang ditempatkan di pelayanan TKA ini?” tanya beberapa sumber.
Sumber itu menambahkan, beberapa pengaduan dari perusahaan sudah pada mengeluh dan teriak di Hotline TKA. Tapi tidak membuat pelayanan baik, malah semakin lama.
Apabila hal ini tidak segera diselesaikan dengan baik dan dibiarkan berlarut-larut bisa berefek kepada PNBP. Oleh karena adanya faktor pegawai belum memahami substansi pelayanan yang baik.
“Kami memang mendapat informasi, bahwa bulan yang lalu, ada kegiatan pemeriksaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap beberapa pegawai di pelayanan TKA ini. Perusahaan bisa rugi kalau buruknya pelayanan di loket TKA ini Pak dan ini juga bisa merugikan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto yang selalu menegaskan, agar pelayanan sesegera mungkin dimudahkan birokrasi atau dipercepat. Apalagi, soal orang luar menanam modal atau berinvestasi di Indonesia ini,” teramgnya.
Ia meminta kepada Menaker RI Prof Yasserli dan Wakil Menaker (Wamenaker) RI Emanuel Ebenezer untuk memperhatikan permasalahan yang ada keluhan dari perusahaan. Sementara itu, Direktur PTKA Kemnaker RI, Rendra Setiawan ketika dikonfirmasi oleh wartawan Madina Line.Com menjelaskan, minggu lalu, ada mutasi tahap ke-2 (dua).
“Jadi sekarang 90% petugas baru. Mudah-mudahan semua dapat menyesuaikan dengan cepat,” katanya.
Ia berharap semoga di hari-hari berikutnya, sudah bisa lebih cepat pelayanannya di loket PTKA setelah adanya mutasi tahap kedua ini. Rendra Setiawan adalah Direktur PTKA Kemnaker RI yang baru menjabat. (Murgap)