Dr H Mulyadi Bintaha MPd
Jakarta Madina Line.Com – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (Ketum DPP) Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, membuka secara resmi Bimbingan Teknis (Bimtek) Legislator Nasional Fraksi Partai Golkar (F-PG), di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Acara ini diikuti ribuan legislator Partai Golkar se-Indonesia. Acara ini juga dilanjutkan dengan acara puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Partai Golkar yang akan digelar pada Kamis (12/12/2024) di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat (Jabar).
Tampak hadir dalam acara ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) F-PG periode 2024 hingga 2029, Dr H Mulyadi Bintaha MPd. Ia mengatakan, pihaknya harus sampai pada tingkat penjelasan yang ia lihat seleksi di lapangan belum jelas soal program makan siang gratis dan pemberian makanan bergizi.
“Tapi tadi saya dengar teman-teman kalau sebenarnya ditenderkan lewat Dandim untuk menjadi Unit Pelayanan. Melalui Dandim setempat, mereka yang melakukan pemilihan siapa-siapa kira-kira yang bersyarat untuk menjadi pusat pelayanan makan siang gratis dan pemberian makanan bergizi,” ujar Dr H Mulyadi Bintaha MPd kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara ini.
“Entah nanti kalau sudah berjalan pusat pelayanan, apa mesti di supplier atau tidak, kita tidak lihat. Yang pasti melihat persyaratan-persyaratannya, maksimal berjarak 4 Kilometer (Km) dari sekolah, pusat pelayanan itu,” terang Dr H Mulyadi Bintaha MPd yang mantan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) ini.
Dijelaskannya, pusat pelayanan itu kan nanti melayani 3000 tempat tergantung dari beberapa sekolah yang kira-kira radiusnya berada di satu wilayah, itu yang akan dilayani. “Mungkin saja tidak cukup 3000, dia punya siswa,” paparnya.
Ia mengaku baru pertama kali ikut dalam acara Bimtek ini. “Cuma saya melihat teman-teman yang ikut acara Bimtek ini kurang disiplin. Masa sampai di akhir acara pelatihan Bimtek ini hanya beberapa orang saja yang tinggal. Mestinya, pihak panitia acara mencoba membuat satu tata tertib (tatib), sehingga peserta itu benar-benar mengikuti kegiatan Bimtek ini dengan khidmat seksama mulai dari awal acara hingga akhir acara,” ungkapnya.
“Bagaimana pun juga, kita mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, itu yang pertama. Kedua, kalau kita mengikuti acara ini dari awal sampai selesai, biar kita bisa paham dengan program-program Pemerintah Republik Indonesia (RI) yang kita dukung bersama,” ujarnya.
Dikatakannya, kalau Partai Golkar ini berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam mewujudkan program Pemerintah RI harusnya lebih profesional lagi. “Contoh misalnya, dalam pelaksanaan program makan siang gratis dan pemberian makanan bergizi bagi anak-anak sekolah, paling tidak kita hadir sebagai pengawas. Karena ini bukan tidak rawan,” terangnya.
“Saya mantan Kadisdik itu di masa lalu, banyak pengalaman yang namanya Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS). Jadi saya bisa melihat kadang-kadang guru-guru itu lebih kejam daripada siswanya. Jadi ini tidak mustahil terjadi. Pada saat sektor pelayanan itu kalau pengawasannya agak lemah bisa terjadi dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Padahal, untuk anak bangsa. Rawan,” tegasnya.
Dijelaskannya, hal lain yang menjadi prihatin bagaimana juga sekarang kan bukan rahasia umum, kalau negara ini punya hutang negara. “Jangan sampai kita memberikan makanan kepada anak-anak sekolah yang notabenenya yang sebagian orang tua siswanya tidak mampu dan sebagian dari mereka sudah mampu dikasih makan oleh orang tuanya ya, tapi karena program makan siang gratis dan pemberian makanan bergizi dari Presiden RI, mau tak mau kita harus dukung,” paparnya.
Persoalannya, sambungnya, harus diawasi agar benar-benar program ini efektif dan efisien dalam menanamkan investasi sumber daya manusia (SDM). “Dalam menyambut HUT Partai Golkar ke-60, kami dari F-PG ini datang ramai-ramai dan ikut bergembira dalam merayakan partai kita dan mungkin juga paling tidak memperlihatkan kepada masyarakat, bahwa Partai Golkar itu tetap solid sebagai partai yang belum pernah kalah dalam beberapa tahun terakhir kan,” jelasnya.
Dikatakannya, pemateri dalam acara Bimtek ini cukup berbobot. “Saya kira kurang waktu untuk berinteraksi antara peserta dan pemateri. Mestinya, lebih interaktif lagi supaya pesertanya lebih interaktif. Ini kan beda. Pada waktu acara Orientasi lebih hidup dan pesertanya pada disiplin. Ini kurang disiplin,” terangnya.
Jumlah kursi di DPRD Provinsi Sulbar 45 kursi. Partai Golkar berhasil memperoleh kursi 10 kursi pada tahun 2024.
Pada tahun 2019, F-PG hanya memperoleh 8 kursi dan tahun 2019 hanya menjadi Wakil Ketua (Waket) DPRD Provinsi Sulbar dan tahun 2024 menjadi Ketua DPRD. Dari Partai Golkar Sulbar yang hadir dalam acara Bimtek ini sebanyak 10 orang. (Murgap)