Ricky Kurniawan Lc
Jakarta, Madina Line.Com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Muslim Indonesia Raya (Ketum PP GEMIRA) sekaligus Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (Waketum DPP) Partai Gerindra KH Moch Irfan Yusuf membuka secara resmi acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I GEMIRA yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (21/09/2024).
Dalam sambutannya, KH Moch Irfan Yusuf mengingatkan, bahwa politik dan agama harus selalu bersandingan. “Saya tekankan kepada teman-teman apa yang pernah ditulis Al-Mawardi, bahwa politik dan agama harus selalu bersanding,” kata Gus Irfan, begitu ia akrab disapa.
Tampak hadir dalam acara ini Ketua GEMIRA Jawa Barat (Jabar), Ricky Kurniawan Lc yang juga menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar dari Partai Gerindra. Ia mengatakan, Rapimnas GEMIRA baru pertama kali digelar pada tahun ini, dan ini momentum juga karena Prabowo Subianto menjadi Presiden Republik Indonesia (RI) terpilih periode 2024 hingga 2029.
“Kita ini kan GEMIRA adalah organisasi sayap (orsap) Partai Gerindra, dan kita ini dari kalangan santri kebanyakan. Ada alumni Maroko, dan alumni Mesir dan saya sendiri alumni Mesir,” ujar Ricky Kurniawan Lc kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara ini.
Ia juga lebih berharap GEMIRA menjadi garda terdepan (leading) sektor dalam membawa isu-isu keumatan dan membawa isu-isu ke-Islaman. “Kita tentunya Islam yang moderat, Islam yang Wasakiyah. Kalau keumatan ya implikasi dari moderasi itu tadi. Jadi kita yang menjaga kerukunan umat beragama karena umat Islam di Indonesia itu adalah pemegang saham terbesar,” katanya.
Menurutnya, kalau umat Islam pecah, niscaya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa pecah. “Makanya, GEMIRA garda terdepan dalam menjaga persatuan. Prabowo Subianto sosok negarawan dan kita berharap ia ada punya komitmen dan maksud kami, Prabowo Subianto juga seorang muslim dan concern (konsentrasi) kepada isu-isu ke-Islaman. Tapi sebagai sosok yang moderat dan negarawan, dia melihat Indonesia itu dari skala yang lebih besar,” katanya.
Ia mengharapkan ke depan GEMIRA diberdayakan untuk membawa Isu-isu ke-Islaman. “Kita berharap ke depan itu taruhlah masuk ke dalam sektor karena Partai Gerindra adalah partai penguasa dan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto punya hak prerogatif untuk menentukan menteri-menterinya. Gak ada salahnya kalau kursi menteri ada dijabat dari orang GEMIRA,” ungkapnya.
“Kita merekomendasikan Ketum PP GEMIRA Gus Irfan sebagai Menteri Agama (Menag) RI di kabinet Presiden RI terpilih Prabowo Subianto mendatang. Artinya, ini kan rekomendasi atau harapan, soal realisasinya dan persetujuan itu urusan beda,” paparnya.
Kemudian, imbuhnya, GEMIRA juga ingin diberdayakan juga program-program dan janji Presiden Ri terpilih Prabowo Subianto seperti Dana Abadi Pondok Pesantren (Pontren) bisa direalisasikan. “Karena itu kan janji Presiden RI terpilih Prabowo Subianto. Kita ini anak-anak pontren dan punya pontren,” tandasnya. (Murgap)