Perwakilan Gembrata (kanan) didampingi Iskandar Halim SH MH (pertama dari kiri) saat menemui Kepala BPN Jakpus Dr Sigit Santosa didampingi Kasie Bidang Sengketa BPN Jakpus Santo di Kantor BPN Jakpus, Senin (02/07/2024). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Gerakan Aksi Mahasiswa Jakarta (Gembrata) menggelar aksi demonstrasi di luar Kantor Badan Pertanahan Nasional Jaarta Pusat (BPN Jakpus), Senin (02/07/2024).
Dalam aksinya tersebut, Gembrata mendesak Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Men ATR/BPN) Agus Harimurt Yudhoyono (AHY) untuk segera mencopot Kepala BPN Jakpus Dr Sigit Santosa karena dinilai tidak profesional menjalankan tugasnya terkait adanya aduan masyarakat yang melakukan permohonan pengajuan sertifikat tanah yang tak kunjung diproses sejak Maret 2023 hingga 2024 seharusnya jangka waktu proses pembuatan sertifikat hanya 14 hari paling lama 98 hari; Kedua, Meminta Menteri ATR/BPN AHY memeriksa Kepala Kantor BPN Jakpus dan jajarannya serta oknum yang diduga bermain pada masalah ini dan Ketiga, Berantas mafia tanah yang berada di seluruh Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Dalam kesempatan ini, Iskandar Halim SH MH dan perwakilan Gembrata diterima langsung oleh Kepala BPN Jakpus Dr Sigit Santosa didampingi Kepala Seksie (Kasie) Bidang Sengketa BPN Jakpus Santo di ruang rapat Kantor BPN Jakpus.
Gembrata menggelar aksi demonstrasi di luar Kantor BPN Jakpus, Senin (02/07/2024). (Foto : Murgap Harahap)
Iskandar Halim SH MH mengatakan, BPN Jakpus tidak juga memproses laporannya dan bahkan tadi juga adik-adik mahasiswa Gembrata yang melakukan aksi demonstrasi dan ketemu langsung Kepala BPN Jakpus Dr Sigit Santosa yang didampingi Kasie Bidang Sengketa BPN Jakpus Santo, mereka tetap ngotot, bahwa ada catatannya di sana. “Tapi ketika saat saya ajak dan minta turun ke lapangan, mana catatan saya itu hanya administrasi saja,” terang Iskandar Halim SH MH kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui usai melakukan audiensi dengan Kepala BPN Jakpus Dr Sigit Santosa dan Kasie Bidang Sengketa BPN Jakpus Santo ini.
“Percuma dong, ada BPN Jakpus juga ada juru ukur. Di mana letak yang disita eksekusi? Namun, BPN Jakpus tidak mau untuk saya ajak ke lapangan. Ayo ke lapangan dan mereka tidak respon sama sekali,” ungkapnya.
Iskandar Halim SH MH menduga ada mafia tanah di BPN Jakpus. “Saya minta kepada Menteri ATR/BPN AHY perhatikan anak buahnya. Kalau memang mereka takut ataupun terpengaruh dengan mafia tanah, copot Kepala BPN Jakpus Dr Sigit Santosa,” imbaunya.
“Langkah kita ke depan akan proses terus. Adik-adik mahasiswa menunggu Kepala BPN Jakpus Dr Sigit Santosa mengatakan, akan kami laporkan kepada pimpinan. Kita tunggu laporan Kepala BPN Jakpus dan siapa pimpinan yang mana yang dilaporkan,” ungkapnya.
Menurutnya, tadi saja Kantor Wilayah (Kanwil) BPN DKI Jakarta surat saja tidak dibalas. “Tadi Kasie Bidang Sengketa BPN Jakpus Santo mengatakan, Kanwil BPN DKI Jakarta tidak membalas surat. Apakah mereka ini didudukan di situ sebagai pejabat didudukan oleh oknum mafia tanah?” tanyanya. (Murgap)