Hilda Susanti
Jakarta, Madina Line.Com – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) menggelar acara Pelantikan Pengurus DPP CMMI di The Acacia Hotel & Resort, Jakarta Pusat (Jakpus), Minggu (28/01/2024).
Tampak hadir dalam acara ini, Ketua Umum (Ketum) DPP Muslimah Indonesia Hilda Susanti. Ia mengatakan, pengurus DPP CMMI periode 2024-2027 yang baru saja dilantik, semoga ke depannya kemarin itu kan masih baru yakni periode pertama, jadi belum terlaksana program kerjanya dan belum mencapai target.
“Banyak yang belum jalan di bidang-bidangnya. Mungkin itu pas pandemi Corona Virus Disease-19 atau Covid-19 tahun 2020 saat itu,” ujar Hilda Susanti kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui usai acara ini.
Dikatakannya, pandemi Covid-19 itu berlangsung selama 3 tahun (sejak 2020 hingga 2022). “Pas kita dilantik di Kantor Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta waktu dulu, langsung masuk ke pandemi Covid-19,” terangnya.
Setelah usai pandemi Covid-19, sambungnya, memang masih baru dilantik, dan ada imbauan juga dari Presiden Republik Indonesia (RI) Ir H Joko Widodo (Jokowi) untuk jaga jarak dan sebagainya. “Untuk kepengurusan CMMI yang saat ini baru saja dilantik agar semua bidang-bidangnya digalakkan semua. Jujur waktu itu, belum terlalu terlaksana banget bidang-bidangnya,” ucapnya.
“Dari Muslimah Indonesia yang hadir dalam acara ini hanya dari pengurus Muslimah Indonesia di DKI Jakarta. Karena untuk organisasi sayap (Orsap) itu, Muslimah Indonesia baru dilantik juga dan belum terlalu berkembang pula. Jadi kita memfokuskan ke pusat dulu,” ungkapnya.
Menurutnya, Muslimah Indonesia nanti akan berdiri sendiri. “Jadi kita persiapannya terlalu lama untuk kita mau buka di daerah. Karena kita harus siapkan seragamnya dan marsnya karena kita harus bisa berdiri sendiri,” katanya.
“Kegiatan ke depan, Insya Allah kita akan perkumpulan pengajian dulu. Ketum CMMI sudah membuat lembaga lagi. Tadinya kan kita cuma 3 yakni Muslimah Indonesia, Peduli dan Barigade. Kalau Muslimah Indonesia itu kan intinya untuk masyarakat dan agama. Kalau kepedulian itu lebih fokus ke sosial. Umpamanya untuk korban bencana gempa,” tegasnya.
Disebutkannya, Ketum CMMI bikin lagi 2 lembaga yakni Lembaga Amil Zakat Infak dan Sadaqoh (LAZIS) dan Taklim. “Jadi saya bingung nih. Biasanya aku sudah memberikan pendapat, tadinya aku mau menggerakan Muslimah Indonesia karena kan ada Taklimnya. Kalau sudah ada Muslimah Indonesia sudah Taklimnya ada, bingung juga. Maka, aku lebih fokus untuk mengedepankan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saja,” tandasnya. (Murgap)