Ketum DPP IP-KI Baskara Sukarya memberikan nasi tumpeng kepada Ketum DPP Wanita IP-KI dan juga sekaligus Caleg DPR RI Partai Golkar Dapil DKI Jakarta 3 (Jakbar, Jakut dan Kepulauan Seribu), Berlian Benyamina Rungkat BBA SSos (kedua dari kanan) dan disaksikan oleh Ketua Yayasan Untag 45 Jakarta sekaligus Ketua Dewan Pembina DPP IP-KI Bambang Sulistomo (pertama dari kanan) dan Rektor Untag 45 Jakarta Rajes Khana Phd, pada acara Penandatanganan MoU DPP IP-KI dan Untag 45 Jakarta di Gedung DHN Gedung Joeang 45, Jakpus, Sabtu (20/01/2024). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (DPP IP-KI) menggelar acara Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas 17 Agustus 45 (Untag 45) Jakarta sekaligus menggelar acara Perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 DPP IP-KI di Gedung Dewan Harian Nasional (DHN), Gedung Joeang 45, Jakarta Pusat (Jakpus), Sabtu (20/01/2024).
Tampak hadir pada acara ini, Ketua Umum (Ketum) DPP Wanita IP-KI dan selaku Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Partai Golkar Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 3 (Jakarta Barat (Jakbar), Jakarta Utara (Jakut) dan Kepulauan Seribu), Berlian Benyamina Rungkat BBA SSos. Ia mengatakan, kehadirannya dalam acara ini tidak sebagai Caleg.
“Karena pada saat pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19) tahun 2021, saya mendapat mandat dari Ketum DPP IP-KI saat itu, Bambang Sulistomo untuk menjadi Ketum DPP Wanita IP-KI dan saya harus membentuk Organisasi Sayap (Orsap) ataupun mitra wanita,” ujar Berlian Beyamina Rungkat BBA SSos kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui usai acara ini.
Diakuinya, saat itu tidak mudah baginya karena masih ada jaga jarak atau social distancing, jadi semua pertemuan dilakukan melalui zoom meeting dan harus melakukan kegiatan bantuan sosial (bansos). “Tapi Alhamdulillah, saya didukung penuh oleh sahabat-sahabat saya yang kebetulan Bendahara Umum (Bendum) saya saat ini berhalangan hadir karena masih sibuk kampanye di Dapil. Bendum saya itu namanya Ibu Ria Fitriana SFil. Dia adalah Caleg Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Dapil 7 DKI Jakarta meliputi daerah Cilandak, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pesanggrahan dan Setiabudi,” ungkapnya.
“Saya bersyukur, bahwa Ibu Ria itu banyak membantu saya untuk melakukan kegiatan-kegiatan. Awalnya, tidak mudah karena pada masa pandemi Covid-19 kondisi ekonomi lagi merosot,” paparnya.
Dikatakannya, pada saat semua bergotong royong, patungan dan banyak melakukan kegiatan dan termasuk salah satunya menyelenggarakan Hari Ulang Tahun (HUT) IP-KI pada tahun 2021 digelar di 101 Prapanca, perayaan Hari Kartini memberikan bantuan makanan dan snack untuk berbuka puasa kepada pengemudi ojek online (ojol) di Jalan Ampera dan penggali kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut juga Bakti Sosial (Baksos) di Asyafiyah, Pondok Gede, Jakarta Timur (Jaktim). “Jadi pada masa itu, akhirnya do’a kita terkabul pandemi Covid-19 berlalu dan pada akhirnya, Bambang Sulistomo pada saat itu sudah mau pensiun dari jabatan Ketum DPP IP-KI dan akhirnya menyerahkan tongkat estafet jabatan Ketum DPP IP-KI saat ini ke Baskara Sukarya,” terangnya.
“Insya Allah pada 21 April 2024 DPP Wanita IP-KI mau melakukan pelantikan karena kami masih tertunda dikarenakan pada tahun 2021 hingga 2024 sudah 3 tahun lamanya, kami belum bisa melakukan pelantikan karena pada saat itu, secara Surat Keputusan (SK) juga masih dalam proses. Tapi Alhamdulillah dengan adanya Ketum DPP IP-KI Baskara Sukarya, semuanya bisa beres,” jelasnya.
Ia mengharapkan IP-KI ke depan tidak hanya sebagai organisasi think tank tapi juga seperti yang dikatakan oleh Ketua Yayasan Untag 45 Jakarta Bambang Sulistomo ucapkan IP-KI bisa membangun bangsa dan negara ini dengan berkontribusi dan langsung turun ke lapangan untuk membantu ibu-ibu. “Tidak hanya di Dapil saya saja. Tapi di mana pun kader-kader IP-KI berada bisa melakukan tugasnya masing-masing membangun negara dan bangsa ini dengan melakukan kegiatan-kegiatan baik kegiatan sosial ataupun Forum Group Discussion (FGD) dan juga mengumpulkan anak-anak yang kurang mampu dan putus sekolah untuk bisa lanjut sekolah,” katanya.
Untuk itu, sambungnya, harus digalakkan lagi Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) yang dulu pada saat masih bersekolah dicanangkan pada masa kepemimpinan Presiden RI ke-2 (dua) Almarhum (Alm) HM Soeharto. “Karena saya rasa, GNOTA ataupun Gerakan Disiplin Nasional (GDN) itu yang akan membangun generasi emas tahun 2045. Peran DPP Wanita IP-KI bagi DPP IP-KI itu sendiri pada bidang perempuan dan anak. Karena saya percaya perempuan itu adalah denyut nadi dari sebuah organisasi. Kalau di rumah kita ada denyut nadi keluarga karena kita membantu anak-anak kita dan mendidik anak-anak kita karena kita sebagai guru di rumah dan dalam organisasi bisa dibayangkan tadi tema Perayaan Natal DPP IP-KI 2023 dan Tahun Baru 2024 mengenai Garam dan Terang Dunia, kalau tidak ada wanitanya kan kayak makan sayur tanpa garam dan tidak ada rasanya alias anyep,” urainya.
“Jadi saya harapkan ke depan, perempuan juga jangan lagi tidak dianggap dan kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa diminimalkan. Karena banyak sekali ternyata Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di luar sana yang menjadi korbannya adalah perempuan dan anak. Itu berawal dari ekonomi yang sulit karena dengan orang kelaparan karena tidak punya uang untuk beli makanan, akhirnya jadi marah-marah dan sering kali menjadi korbannya adalah wanita dan anak,” ucapnya.
Ia mengharapkan ke depannya perempuan-perempuan yang berada di DPP Wanita IP-KI lebih menyadari lagi peranan dan kontribusinya sebagai wanita. “Karena kita ini pembawa peradaban. Kalau dulu RA Kartini pernah mengatakan, perempuan adalah peradaban. Semua dimulai dari ibu. Ibu adalah madrasah pertama buat anak-anaknya,” tuturnya.
Menurutnya, kalau mau menciptakan generasi emas, ibu juga harus punya pola pikir yang benar pula. “Kalau pola pikir ibunya juga tidak benar, tidak terdidik dan tidak mengerti apa-apa, ya susah lah untuk mendidik anak biar cerdas. Bagaimana? Anak yang cerdas itu dihasilkan saat masa kehamilan ibunya. Jadi makan makanan yang bergizi dan minum susu dan makan ikan laut dalam. Janin itu di dalam kandungan ibu itu membutuhkan asupan Omega 3 dan Omega 6,” tuturnya.
Ia menyebutkan, dari DPP Wanita IP-KI yang hadir dalam acara ini hanya dirinya saja. “Anggota DPP Wanita IP-KI lainnya tidak bisa hadir karena lagi berada di Dapilnya masing-masing,” terangnya.
Ia menerangkan, baru kali pertama sejak bergabung ke DPP IP-KI mengikuti acara Perayaan Natal DPP IP-KI 2023 dan Tahun Baru 2024. “IP-KI berdiri pada 20 Mei 1954. Pada masa itu, IP-KI adalah partai politik (parpol). Orsap IP-KI salah satunya adalah Pemuda Pancasila (PP). Jadi bisa dibilang IP-KI itu adalah induk dari PP. Dengan berjalannya waktu, IP-KI menjadi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) non partisan. Karena memang di mana-mana Ormas itu non partisan,” tegasnya.
“Jadi menurut saya, IP-KI harus kembali lagi ke marwah awal dibentuk oleh Jenderal Gatot Soebroto, Abdul Saleh dan Jenderal Ahmad Yani, bahwa IP-KI didirikan untuk membangun negeri,” tandasnya. (Murgap)