Rony Yandri
Jakarta, Madina Line.Com – Presiden Republik Indonesia (RI) Ir H Joko Widodo (Jokowi) memberi sambutan dalam acara Rapat Konsolidasi Nasional 2023 Dalam Rangka Kesiapan Pemilu 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
Acara ini dbuka secara resmi oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari pada Jum’at siang (29/12/2023) dan acara ini berlangsung selama 3 hari sejak Jum’at hingga Minggu (29/12/2023-31/12/2023) serta dihadiri oleh seluruh Ketua KPU Daerah se-Indonesia. Presiden RI Jokowi mengatakan, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berjalan dengan sangat kompleks.
“Pemilu tahun 2024 sangat kompleks, ini Pemilu serentak Pemilihan Presiden (Pilpres), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) atau DPR Provinsi, Kabupaten dan Kota,” kata Presiden RI Jokowi.
Pemilu kali ini, sambungnya, akan melibatkan 204 juta orang yang berada di 38 provinsi. “Angka terakhir yang saya terima 204.807.222 orang di 38 provinsi, 514 kabupaten dan kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa, melibatkan 18 Partai Politik (Parpol) nasional dan 6 partai lokal Aceh,” ujarnya.
Maka dari itu, Jokowi mewanti-wanti agar para penyelenggara Pemilu 2024 atau KPU berhati-hati dalam menjalankan tugasnya. Pasalnya, imbuhnya, kesalahan kecil yang terjadi dalam penyelenggaraan Pemilu bisa berimplikasi politis.
“Hal-hal yang kecil harus diperhatikan secara detail, sebab keteledoran teknis bisa berimplikasi politis, bisa berimplikasi politik,” ungkapnya.
Maka dari itu, Presiden RI Jokowi mengatakan, para petugas penyelenggara harus memastikan kesiapan teknis dengan baik. Menurutnya, persiapan dari distribusi logistik hingga penggunaan teknologi harus dilaksanakan dengan cermat.
“Kita harus pastikan tata kelolanya baik, kesiapan petugas juga harus baik, ketersediaan logistik juga harus baik, distribusi logistiknya juga harus baik, dan kesiapan sistem dan teknologinya juga harus baik. Jangan sampai ada yang tercecer satu pun,” kata Presiden RI Jokowi kepada para anggota KPU yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Adapun aturan mengenai tahapan, peraturan, hingga jadwal Pemilu 2024 diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022. Berdasarkan aturan tersebut, nantinya masyarakat secara serentak akan melangsungkan Pilpres dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
Sedangkan, untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 akan dilangsungkan di waktu yang berbeda. Pileg dan Pilpres 2024 secara serentak diadakan pada Rabu (14/02/2024).
Sementara, jadwal Pilkada 2024 akan diadakan serentak pada Rabu (27/11/2024). Itu artinya, Pilkada 2024 akan dilakukan setelah pelantikan Presiden RI terpilih, yaitu pada 20 Oktober 2024.
Masa kampanye Pemilu 2024 akan berlangsung selama 75 hari, yaitu 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Sementara itu, pemungutan suara akan dilakukan pada 14 Februari 2024 yang biasanya turut menjadi hari libur secara nasional.
Tampak hadir dalam acara ini, Kepala Divisi (Kadiv) Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) Rony Yandri. Ia mengatakan, untuk sosialisasi sudah dilakukan oleh KPU Kota Sawahlunto pada adik-adik siswa Kelas 3 setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) se-Kota Sawahlunto.
“Kita sudah melakukan sosialisasi kepada pemilih pemula tersebut agar bisa menggunakan hak suaranya pada hari pencoblosan Pemilu pada 14 Februari 2024,” ujar Rony Yandri kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui usai acara ini.
Dijelaskannya, jumlah pemilih Gen Z pada Pemilu 2024 paling besar. “Kadang-kadang pemilih pemula agak bimbang dan bingung tata cara pencoblosan Pemilu 2024. Makanya, kita berikan pendidikan kepada pemilih pemula, bagaimana mereka bisa menggunakan hak suara atau hak pilihnya pada Pemilu 2024 di negara ini,” terangnya.
“Baik itu Pemilu DPR RI, DPR Provinsi, Kabupaten dan Kota serta Pilkada. Ada juga kita melakukan sosialisasi kepada pemilih pemula ini sampai ke kampus juga,” paparnya.
Disebutkannya, di tiap kampus yang berada di Kota Sawahlunto juga dilakukan sosialisasi. “Setiap SLTA di Kota Sawahlunto juga kita lakukan sosialisasi kepada adik-adik siswa,” tegasnya.
Ia mengharapkan terjadi dan terlaksananya kesolidan antara penyelenggara Pemilu. “Terutama di antara kami antara komisioner dan sekretaris serta Kepala Sub Bagian (Kasubag) agar bisa lebih solid kerjasama dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu 2024,” paparnya.
Peserta dari KPU Kota Sawahlunto, Sumbar, yang hadir dalam acara ini ada 9 orang. “Setelah acara ini, KPU Kota Sawahlunto, Sumbar, sedang melakukan perekrutan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Kalau di Kota Sawahlunto ada sekitar 208 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan tiap TPS membutuhkan 1456 orang KPPS. Jumlah Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang ada 4 Kecamatan 20 orang, dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) se-Kota Sawahlunto 3 kali 37 desa dan kelurahan totalnya 111 orang,” katanya.
“Untuk kebutuhan surat suara, KPU Kota Sawahlunto, Sumbar, belum dapat karena masih dalam proses pengiriman sampai bisa ke daerah dan perkiraan sampai logistik di daerah itu sekitar tanggal 13 Januari 2024,” jelasnya.
“Daerah Kota Sawahlunto itu jauh karena percetakan surat suara dilakukan di Kudus, Jawa Tengah (Jateng). Jadi proses pengiriman surat suara agak lama sampai ke KPU Kota Sawahlunto dari daerah Kudus, Jateng,” urainya.
Dikatakannya, sosialisasi pendidikan akan terus dilakukan hingga sebelum hari H (Pencoblosan) Pemilu pada 14 Februari 2024. “Dalam sosialisasi dan pendidikan itu, kita memberikan sugesti dan semangat kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dan kita mengingatkan, agar jangan golongan putih atau golput,” tandasnya. (Murgap)