Ketum Ikatan Alumni FTK ITS Gigih Retnowati (pertama dari kiri) didampingi Ketua Panitia Acara Heru Hermawan (kedua dari kanan) saat konferensi pers di ruang Garuda, Kantor Kemenperin RI, Jakarta, Rabu (24/05/2023). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Pembangunan kapal di sektor industri maritim juga harus berperan secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia. Peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di dalam produk industri perkapalan di Indonesia harus secara berkesinambungan dapat ditingkatkan.
“Sehingga dapat membantu perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja produktif bangsa,” papar Gigih Retnowati, selaku Ketua Umum (Ketum) Ikatan Alumni FTK ITS dalam sambutannya membuka FGD TKDN, Rabu (24/05/2023), di ruang Garuda, Kantor Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta.
Retnowati menjelaskan, dengan dasar pemikiran tersebut di atas, Pengurus Pusat Ikatan Alumni Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Alfatekelits) menyelenggarakan acara “Focus Group Discussion (FGD) Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)” dengan tema “Penguatan Nilai TKDN Terhadap Pembangunan Kapal di Indonesia”.
Kegiatan diskusi ini juga sebagai bagian perwujudan visi Alfatekelits untuk menjadi yang terdepan sebagai wadah dinamika dan aktifitas alumni Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) untuk meningkatkan peran ITS di dalam pembangunan maritim di Indonesia. “Melalui kegiatan ini pula, pengurus wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) Alfatekelits berusaha untuk melaksanakan amanat 7 (tujuh) prinsip dasar program kerja yang lebih terkenal dengan sebutan Sapta Andhika Sabda Samudra,” ungkapnya.
Retnowati menjelaskan, sebagaimana diketahui, bahwa Sapta Andhika Sabda Samudra terdiri dari tujuh prinsip dasar program kerja sebagai penterjemahan visi dan misi organisasi ini. “Tujuh prinsip program kerja tersebut adalah kebersamaan (integralistic), digitalisasi (digitalization), profesionalisasi (professionalism), keselarasan (link and match), pengabdian (social devotion), inkubasi bisnis (business incubation), dan kajian keilmuan (think thank),” sebut Retnowati.
Tugas mulia telah diemban, tidak ada jalan lain untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia selain bersatu padu untuk mewujudkannya. “Semoga peran serta kita ini tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia dan dapat dikenang oleh generasi penerus kita sebagai sebuah warisan (legacy),” pungkas Gigih Retnowati.
Terkait digagasnya Deklarasi Garuda, Heru Hermawan, selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan Alumni FKT ITS dan juga Ketua Panitia Acara ini mengungkapkan, bahwa Deklarasi Garuda ini dinamakan Deklarasi Garuda karena dilahirkan di dalam ruangan yang bernama Garuda di Kantor Kemenparin RI. Uraian lengkap Deklarasi Garuda adalah sebagaimana lampiran dalam pernyataan berikut, yakni :
Deklarasi Garuda..!!
Pada hari ini, Rabu, tanggal 24 Mei 2023 bertempat di ruangan rapat Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang bernama Gaeuda, dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan sebuah kesamaan pemahaman yang berisi pokok-pokok pemikiran sebagai berikut :
Bahwa, sebagai negara kepulauan yang besar, maka Industri Maritim di Indonesia harus menjadi penggerak perekonomian bangsa. Penguatan ekosistem industri maritim harus selalu diperhatikan melalui usaha-usaha bersama untuk meningkatan kemampuan produk dalam negeri yang berkualitas dan berkelanjutan untuk mendukung pengembangan industri maritim.
“Demikian kesamaan pemahaman bersama yang kami deklarasikan dan selanjutnya deklarasi ini kami namakan sebagai Deklarasi Garuda dan akan melandasi pola pikir dan pola sikap kami ke depannya secara bersama-sama,” tutup Heru Hermawan. (Murgap)