Rudy Salim (pertama dari kiri) foto bersama pengurus IIMI lainnya di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu malam (18/02/2023). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Ikatan Motor Indonesia (IMI) menggelar acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dilanjutkan dengan pemberian Award (Penghargaan) yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu malam (18/02/2023).
IMI Award ini fungsinya untuk memberikan apresiasi kepada insan-insan yang bergerak di dunia otomotif, baik itu pembalap sampai manufaktur, pelaku kegiatan otomotif dan pelaku yang berurusan dengan otomotif diberikan penghargaan di sini. Tampak hadir dalam acara ini Rudy Salim.
Ia mengatakan, seperti yang dilihat di bawah pimpinan yang baru yaitu Ketua Umum (Ketum) IMI Bambang Soesatyo (Bamsoet), IMI sudah benar-benar go digital dan sudah sangat modern sekali sekarang. “Bukan konvensional seperti dulu. Kita sudah ada bahkan balap mobil online. Jadi itu sudah sangat modern sekali,” ujar Rudy Salam kepada wartawan ketika ditemui di sela-sela acara ini.
“Kita juga ada sampai olah raga balap air juga, segala sesuatu yang ada hubungannya dengan motor dan menggunakan mesin maupun listrik itu semuanya dinaungi oleh IMI,” terangnga.
Tadi juga baru pengukuhan manajemen IMI inti, sambungnya, hal ini memamg suatu gebrakan yang luar biasa dari Ketum IMI Bamsoe. “Karena Ketum IMI Bamsoet itu seseorang yang sangat hobi otomotif dan tahu otomotif itu kurangnya di mana dan bagusnya diapain benar-benar tahu prosesnya,” katanya.
“Harapannya orang-orang pekerja dunia otomotif ini merasa lebih diapresiasi dan dihargai, sehingga bisa lebih meningkatkan kemampuan dan talentanya di dunia otomotif,” ungkapnya.
Menurutnya, selama ini sebagai pembalap atau pelaku otomotif kurang terdampak ekonominya dan belum ada apresiasinya. “Dengan adanya apresiasi ini membangkitkan semangat pelaku otomotif. Sedangkan, otomotif itu di Indonesia itu 1,1 juta unit untuk mobil baru per tahun. Kalau mobil second mungkin 2,3 juta atau 4 kali lipatnya karena tidak ada datanya,” terangnya.
“Itu suatu indikator, bahwa Indonesia adalah raja otomotif. Dengan adanya hal-hal seperti ini bisa meningkatkan kembali dan ada efek ekonomi yang akan turun ke lapisan masyarakat. Semua itu harus dipupuk sejak dini, maka seperti yang kita lihat tadi pembalap itu dinilai dari Go Car dulu baru naik level kemudian bisa ke A1 atau F1,” jelasnya.
Seperti ada beberapa pembalap, imbuhnya, yang dikirim ke Valencia dan Italia mulai umur 8 (delapan) tahun. “Ketika nanti umur 20-an, semoga bisa berkancah di dunia internasional. Itulah memupuk sejak dini dan sudah didukung oleh IMI di bawah kepemimpinan Bamsoet,” tandasnya. (Murgap)