Simson Hendro Cipto Purba
Jakarta, Madina Line.Com – PT Indonesia Air Mobility Industries (PT IAMI), perusahaan yang bergerak di bidang kendaraan udara berbasis tenaga elektrik berhasil membawa investasi dari Kuwait. Teknologi pesawat terbang listrik pertama ini membawa profesor dari NASA lalu hak patennya dibeli kemudian industri perakitan pesawat listrik dilakukan di Riau.
Demikian hal itu dikatakan kader muda Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan juga sebagai Wakil Presiden Direktur (Wapresdir) PT IAMI, Simson Hendro Cipto Purba kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara NasDem Memanggil di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Dikatakannya, industri perakitan pesawat listrik yang dilakukan di Riau akan menyerap tenaga kerja sekitar 4000 (empat ribu) orang. “Jadi PT IAMI sudah menunjuk 7 (tujuh) pabrikasi untuk memproduksi alat pesawat listrik. Nanti Indonesia bagian perakitannya. Nanti kita ekspor pesawat listrik ini ke Eropa dan Amerika Serikat (AS),” jelasnya.
“Target usser (pengguna) pesawat listrik kita lebih ke perorangan. Tapi untuk korporasi kita masih menjalin kerjasama lagi untuk korporasi internasional. Jadi harga satu pesawat listrik ini sekitar Rp1 miliar,” katanya.
Dijelaskannya, untuk tahun ini sudah dilakukan akusisi lahan di Kabupaten Siak, Riau, sekitar 1500 Hektare (Ha). “Tipe pesawat listrik ini berpenumpang 4 (empat) orang tanpa pengemudi. Kekuatan baterainya sekali terbang selama 3 (tiga) jam. Maksimal kekuatan baterainya selama 3 jam. Setelah itu, baterainya harus dicharging (diisi ulang) lagi,” paparnya.
Model isi ulang baterainya, sambungnya, seperti port (bandara). “Pesawat listrik ini punya port sendiri dan bisa langsung nge-charge sendiri di port tersebut dan isi ulangnya hanya pakai GPS,” terangnya.
“Kita juga sudah dibantu oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Ir H Joko Widodo (Jokowi) untuk investasi masuk. Jadi perizinan hingga masuk ke Indonesia tidak terlalu ribet lewat Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Jadi pesawat listrik ini karya anak bangsa Indonesia,” tegasnya.
Dikatakannya, di saat pengusaha Indonesia melakukan impor, pihaknya malah melakukan ekspor pesawat listrik ke pasar Eropa dan AS. “PT IAMI meraih penghargaan Top Innovation Company dalam Indonesia Success Award 2022,” katanya.
“Ini merupakan award pertama yang diterima oleh PT IAMI. Sebagai perusahaan yang baru lahir, kami merasa kaget atas penghargaan ini. Kami meyakini saat ini menjadi yang pertama dan masih menjadi satu-satunya yang ada di Indonesia. Program kami ini sangat mendukung arahan dari Presiden RI Jokowi untuk terus berinovasi di bidang kendaraan berbasis tenaga elektrik di Indonesia,” ungkapnya.
Indonesia Success Award 2022 diselenggarakan oleh Success Magazine di Hotel Aston Priority Simatupang, Jakarta Selatan (Jaksel), Jum’at (07/10/2022). Simson Purba juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah RI atas dukungan yang telah diterima oleh perusahaannya.
“Pemerintah RI selama ini telah mempermudah izin dan akses bagi PT IAMI untuk berinvestasi di Indonesia. Titik Fokus utama dari penghargaan ini adalah menyoroti perkembangan bisnis dan pribadi berprestasi, bagaimana penghargaan ini juga dapat berkembang ke platform internasional dan akhirnya menggunakan penghargaan ini sebagai senjata ampuh untuk menembus pasar baru,” urainya.
Dalam kurun waktu 1 hingga 2 tahun ke depan, PT IAMI ditargetkan akan mendapat sertifikasi layak dan sudah bisa memproduksi kendaraan udara berbasis elektrik untuk diekspor. Kendaraan berbasis elektrik yang diproduksi belum untuk dipergunakan atau dioperasionalkan di Indonesia.
“Kepentingan kami membangun pabrik di Indonesia dengan biaya investasi sebesar Rp4,5 triliun dalam waktu dekat. Untuk pengadaan baterainya sendiri sebagai salah satu komponen yang terbilang sulit, PT IAMI akan bekerja sama dengan perusahaan tambang maupun produsen baterai di Indonesia,” katanya.
Prototipe kendaraan udara berbasis elektrik, saat ini sedang dirangkai di beberapa negara di luar negeri dan dalam waktu dekat akan dibawa ke Indonesia untuk diperkenalkan kepada khalayak luas. Kendaraan berbasis elektrik yang diproduksi oleh PT IAMI dirancang menyerupai mobil terbang dengan kapasitas empat penumpang.
Kendaraan udara berbasis elektrik ini sepenuhnya mempergunakan tenaga listrik dengan cara charge. Lokasi charger tersebut berada di masing-masing landasan.
Dengan konsep auto pilot atau tanpa pengemudi, kendaraan udara berbasis elektrik tersebut dilengkapi GPS untuk mendarat di lokasi-lokasi yang telah dipasangi charger. Saat ini, kendaraan udara berbasis elektrik telah beroperasi di Kuwait, PT IAMI menunjuk Jepang dan Korea Selatan (Korsel) untuk merakitnya sebelum dibawa ke Indonesia.
Ke depan, akan ada tujuh perusahaan besar yang akan mendukung spareparts atau bagian kendaraan. Sedangkan, Indonesia hanya sebagai tempat perakitan apabila pabrik di Kabupaten Siak, Riau, seluas 1500 Ha telah siap beroperasi. (Murgap)