Ketum PB HMI MPO periode 2020 hingga 2022 Afandi Ismail (tengah) foto bersama pengurus HMI MPO lainnya di Hotel Sofyan, Jakarta. Rabu siang (05/10/2022). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Acara diskusi Satgasus Merah Putih Polri Terlibat Mafia Tambang!? digelar di Hotel Sofyan, Jakarta, Rabu siang (05/10/2022).
Moderator acara diskusi Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Indonesia Majelis Penyelamat Organisasi (Ketum PB HMI MPO) Afandi Ismail mengatakan, tujuan diadakannya seminar dan diskusi yang digelar secara offline dan online ini tidak lain dan tidak bukan untuk membongkar mafia yang diduga kuat terlegitimasi dengan hadirnya Satgasus Merah Putih Polri. “Di forum diskusi acara ini banyak narasumber seperti Marwan Batubara mempertanyakan apa urgensi dari dibentuknya Satgasus Merah Putih Polri? Toh juga kinerjanya tidak menunjukan apa-apa dan ternyata terbongkar kan,” ujar Afandi Ismail kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui usai acara ini.
Dikatakannya, terbongkar setelah peristiwa ditembaknya Brigadir Polisi (Brig Pol) Joshua Hutabarat menjadi trigger atau pemicu dan akhirnya Satgasus Merah Putih Polri terungkap dananya dari mana dan kemudian kepentingannya apa. “Ternyata, ada kaitannya konsorsium 303. Itu saya kira clear (jelas) ya,” katanya.
“Sore hari ini pembicara atau narasumber Marwan Batubara dan kawan-kawan membuat diskusi dan sehari sebelum digelarnya acara diskusi ini temanya Audit Satgasus Merah Putih Polri. Saya kira tema diskusi akan terus berkelanjutan, bahwa Satgasus Merah Putih Polri ini terlibatkah dengan mafia tambang!?” ungkapnya.
Oleh karena itu, sambungnya, bisa ditarik kesimpulan dari proses diskusi yang berlangsung selama 3,5 jam ini diduga kuat Satgasus Merah Putih Polri terlibat dalam mafia tambang. “Ini lah yang perlu diaudit siapa saja mafia tambang tersebut. Kita menantang nih kepada Presiden Republik Indonesia (RI) Jokowi sebagai pemimpin republik ini. Karena demi marwah Polri. Jadi kita mengembalikan marwah Polri ini menjadi lebih baik dan punya integritas. Karena saat ini citra Polri benar-benar kalau kita mau survey saja pasti surveynya jeblok. Kalau hasil surveynya jujur ya,” ungkapnya.
“Untuk mengembalikan marwah Polri, salah satunya Presiden RI Jokowi harus menginisiasi audit terhadap Satgasus Merah Putih Polri,” serunya.
Menurutnya, Presiden RI Jokowi adalah pemimpin tertinggi di negeri ini. “Kita belum bisa mengungkap secara detail berapa nilai korupsi yang dilakukan oleh oknum diduga mafia tambang di Satgasus Merah Putih Polri untuk saat ini. Tapi kita juga bagian dari civil society (masyarakat sipil) dan juga mahasiswa yang punya perhatian terhadap berbagai macam problem terutama soal yang menimpa institusi kepolisian kita juga jalan. Terbukti, bahwa diskusi yang kita lakukan dan kritik statement juga ada,” paparnya.
“Tentu kita harus punya andil yang konkret. Saya hadir di sini sebagai bentuk nyata, bahwa apa yang dilakukan oleh kawan-kawan seperti Marwan Batubara, kita support (dukung),” tegasnya.
Ia mengharapkan sebagai Ketum PB HMI mendesak supaya persoalan Brig Pol Joshua Hutabarat segera terungkap dan harus transparan dan jangan ada lagi kongkalikong. “Pihak yang salah harus bersalah. Nah termasuk mantan Kepala Divisi Profesi Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Ferdy Sambo walaupun Ferdy Sambo adalah jenderal bintang 2 (dua) dan masih punya pengaruh tapi kalau yang namanya penegakan hukum sebagai amanah harus diadili,” tuturnya.
Namun demikian, sambungnya, tidak cukup sampai di situ saja. “Tadi saya mengatakan, bahwa Brig Pol Joshua Hutabarat sebagai trigger atau pemicu dan ternyata Satgasus Merah Putih Polri diduga kuat terlibat tidak saja terlibat pada bisnis-bisnis haram,” katanya.
“Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sudah bekerja dan ingin menumpas bisnis judi online. Tapi harus transparan sampai ke akar-akarnya. Termasuk juga mafia tambang, prostitusi dan sebagainya juga harus ditumpas,” terangnya.
“Supaya negara kita menjadi negara baldatun thoibatun warabun ghofur,” tandasnya. (Murgap)