Inna Hadia Nala
Jakarta, Madina Line.Com – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar acara Workshop Nasional Anggota DPRD Fraksi PPP se-Indonesia dengan mengambil tema “Merawat Persatuan dengan Pembangunan” yang digelar sselama 3 hari sejak Senin siang (05/09/2022) hingga Rabu malam (07/09/2022) di Hotel Redtop, Jakarta.
Tampak hadir dalam acara ini yakni Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (Waket DPW) PPP Jawa Tengah (Jateng) yang sudah menjabat selama 3 (tiga) periode, Inna Hadia Nala. Ia mengatakan, lewat acara Workhop Nasional ini, PPP melakukan konsolidasi dengan seluruh Anggota DPRD Kabupaten dan Kota se-Indonesia.
“Kita dari DPW PPP Jateng bisa hadir semua dalam acara Workshop Nasional PPP 2022 ini. Alhamdulillah, sesuai dengan tema yang diangkat pada acara Workshop Nasional PPP ini adalah “Merawat Persatuan dengan Pembangunan”,” ujar Inna Hadia Nala kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara ini.
Dikatakannya, target DPW PPP Jateng untuk Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari unsur perempuan yang menjadi target pemenangan bisa menjadi kontributor terbesar untuk pemenangan suara PPP di Indonesia. “Jadi perempuan tidak sekadar untuk pemenuhan kuota 30% kursi untuk perempuan tapi benar-benar bagaimana perempuan ketika mencari Caleg dari perempuan itu benar-benar mempunyai kemampuan untuk menjadi Anggota Legislatif sebagai media perpanjangan perjuangan dari PPP,” katanya.
Dijelaskannya, DPW PPP Jateng dalam persiapan menuju Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) pada tahun 2024 akan fokus berkoordinasi dengan Anggota DPRD Kabupaten dan Kota serta Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP. “Kami berasal dari DPW PPP Jateng, kita tetap fokus kepada pengampuh-pengampuh Daerah Pemilihan (Dapil) karena anggota DPRD ini kan sebagai pengampuh Dapil yaitu kita kerja fokus pada kerja berbasis electoral yaitu kita melakukan sinergitas yang terarah dan terukur,” paparnya.
“Ada 3 (tiga) unsur yang kita lakukan yaitu unsur struktur, unsur figur dan unsur kultur. Jadi ada penataan dari unsur struktur, mulai dari kepengurisan DPW PPP Jateng ke pengurusan DPC hingga ke pengurusan ranting se-Jateng,” ungkapnya.
Kemudian, sambungnya, di tingkat unsur figur, DPW PPP Jateng melakukan pendekatan dengan beberapa segmentasi. “Ada segmen organisasi masyarakat (ormas), baik itu Muslimat, seperti Muhammadiyah, Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) dan Gerakan Pemuda Ansor (GPA) dan sebagainya. Kemudian, melalui segmen pondok pesantren (pontren), segmen madrasah dan segmen majelis taklim,” urainya.
“Di tingkatan unsur kultur, DPW PPP Jateng melakukan pendekatan juga dengan kebudayaan-kebudayaan yang berkembang di masyarakat melalui pagelaran seni, kita bekerjasama dengan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” katanya.
Dijelaskannya, pada tahun 2019, DPW PPP Jateng dari 13 (tiga belas) Dapil, terisi 9 (sembilan) kursi. “Insya Allah, pada tahun 2024, targetnya seluruh Dapil di Jateng mendapatkan kursi. Jadi ada 13 (tiga belas) kursi. Kita optimis dan harus optimis untuk meraih 13 kursi tersebut, dan harus positif thinking,” ungkapnya.
Ia mengharapkan DPW PPP Jateng tetap fokus kepada kinerja berbasis electoral. “Jadi bagaimana kita buat roadmap atau peta jalan untuk ke Dapil-dapil yang memang kita prioritaskan sebagai basis-basis suara PPP. Jadi ada tiga cara, pertama, mempertahankan suara pada tahun 2019. Kemudian kedua, mencari kembali perolehan suara PPP, di pemilihan umum (Pemilu) sebelumnya tapi di Pemilu 2019, sudah tidak memilih. Tapi kita cari kembali. Ketiga, kita membidik kepada pemilih baru atau pemilih milenial,” tuturnya.
“Untuk menggugah anak-anak milenial harus ada stimulan-stimulan. Semisal, kita harus melakukan pelatihan-pelatihan pemasaran atau marketing berbasis digital. Kemudian, DPW PPP Jateng harus melakukan pelatihan public speaking. Kemudian, melakukan pemberdayaan ekonomi berbasis pemuda,” paparnya.
Menurutnya, pemberdayaan ekonomi berbasis pemuda ada segmennya yakni olahragawan, ada pemuda yang segmennya tanwir masjid, ada pemuda yang segmennya pontren. “Jadi kita melihat segmentasinya,” terangnya.
“Untuk mendekatkan diri kepada pemilih milenial memunyai nama program pelatihan pemberdayaan ekonomi yang fokusnya adalah pelatihan pendidikan politik,” tandasnya. (Murgap)