Lieus Sungkharisma
Jakarta, Madina Line.Com -Koordinator Forum Rakyat Lieus Sungkharisma meminta aparat kepolisian bersikap adil dengan menangkap Ketua Relawan Pro Jokowi-Amin (Projamin) Ambroncius Nababan yang telah bersikap rasis dan menghina mantan komisioner Komisi Nasional Hak Azazi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai.
“Sudah berkali-kali Natalius Pigai mendapat perlakuan rasis. Kali ini, Ambroncius Nababan yang bahkan menyamakan Natalius dengan gorila. Ini sangat keterlaluan dan jelas tindakan rasis yang tidak sedikitpun mencerminkan manusia Indonesia yang ber-Pancasila. Karena itu, kita meminta polisi segera menangkap orang itu,” ujar Lieus.
Dalam postingan di akun Facebook (FB) miliknya pada Selasa, 12 Januari 2021, Ambroncius Nababan memasang foto Natalius berdampingan dengan seekor gorila dengan tambahan kalimat yang berbunyi : “Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Vaksin Sinovac itu dibuat untuk manusia bukan untuk gorila, apalagi kadal gurun (kadrun). Karena menurut Undang-Undang (UU), gorila dan kadal gurun tidak perlu di-vaksin. Paham?” tulis akun tersebut.
Meski postingan seperti itu sudah dihapus karena tak ada lagi di FB milik Ambroncius, namun unggahannya itu telah viral dan beredar luas di media sosial (medsos). Menurut Lieus, penghinaan dan tindakan rasis Ambroncius Nababan yang diduga menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Projamin itu tidak bisa dibenarkan.
“Ini rasisme yang sangat parah. Seolah dia orang yang paling kecakepan di negeri ini dengan mengata-ngatai dan menyamakan Natalius yang asal Papua itu seperti gorila. Biadab sekali pola pikir orang ini,” tegas Lieus.
Ditambahkan Lieus, janganlah perbedaan pendapat atau dukungan dalam politik menjadikan bangsa ini jadi kehilangan adab. “Tak ada satupun manusia di bumi ini yang sempurna. Sikap seperti si Ambroncius inilah yang memecah belah bangsa ini dan membuat orang-orang Papua minta merdeka,” kata Lieus.
Ia mengaku tidak habis pikir kenapa saat ini orang-orang penyebar kebencian dan bersikap rasis seperti Ambroncius Nababan ini seakan mendapat angin dari Pemerintah Indonesia. “Mereka seolah-olah bebas melakukan dan mengatakan apa saja. Jika hal seperti ini terus dibiarkan, maka akan sulit bagi bangsa ini untuk tetap bersatu dalam bingkai kebhinekaan,” katanya lagi.
Oleh karena itu, tambah Lieus, sebelum semuanya terlambat, polisi harus segera bertindak. “Tangkap orang ini karena dia telah menimbulkan keresahan dan melakukan perbuatan tidak menyenangkan,” ujar Lieus.
“Jangan karena dia relawan Jokowi dan merasa punya kedekatan dengan para pejabat di negeri ini, dia bisa berbuat sesukanya dan polisi mendiamkannya. Padahal, kalau yang melakukan penghinaan itu orang lain, polisi sangat cepat bertindak,” ujar Lieus kesal. (Murgap)