Robert Siagian
Jakarta, Madina Line.Com – Gerakan Relawan Anti Corona Virus Disease-19 atau Covid-19 (GRAC) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) perdana di Gedung Joeang 45, Jakarta Pusat (Jakpus), Minggu pagi hingga sore hari (20/12/2020).
Wakil Ketua (Waket) I GRAC Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Robert Siagian mengatakan, GRAC adalah gerakan kebaikan untuk DKI Jakarta. “Gerakan ini adalah perkumpulan masyarakat Jakarta yang peduli terhadap penyakit Covid-19. Kita menyadari, bahwa tanpa ada bantuan tenaga sukarelawan maupun pemikiran sukarelawan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ataupun Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 yang ada, pasti mereka harus memerlukan kita sebagai masyarakat. Maka, kolaborasi antara masyarakat khususnya di Covid-19 ini, melalui pusat konseling (pusling), dapat bersinergi dengan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di Jakarta, dalam hal memersempit penyebaran virus Corona,” ujar Robert Siagian kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui usai acara ini.
Dikatakannya, semakin meluasnya penyebaran penyakit Covid-19, maka berdampak juga kepada perekonomian masyarakat. “Banyak juga beberapa warga Jakarta yang terkena dampak Covid-19, mereka diberhentikan dari tempat kerjanya, ada yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), maka berpengaruh kepada ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Oleh karena itu, pihaknya mencoba memberikan beberapa program tentang peningkatan ekonomi kerakyatan berbasis Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW( yaitu melalui keaktifan pusling di tingkat RW di Jakarta. “Nantinya, kita akan memberikan pendataan penduduk. Nah, melalui pendataan penduduk itu lah nantinya program peningkatan ekonomi itu bisa diberlkan,” katanya.
Contoh, sambungnya, GRAC akan melakukan kegiatan ekonomi kerakyatan dengan membuka warung kopi, membuka juga elektronik warung atau E-Warung, dan Bank Sampah di wilayah Pusling. “Dasarnya melalui pendataan penduduk. Setiap Pusling itu harus punya sumber pendataan, paling tidak 150 (seratus lima puluh) atau 200 (dua ratus) Kepala Keluarga (KK), sehingga dapat membantu perekonomian kerakyatan yang di elemen masyarakat bawah dalam kegiatan tadi. Dengan adanya warung kopi, E-Warung dan kegiatan Bank Sampah,” paparnya.
Dijelaskannya, di tingkat Provinsi DKI Jakarta, sudah ada 150 pusling tingkat RW dan tersebar di 5 (lima) wilayah di Provinsi DKI Jakarta yakni Jakarta Pusat (Jakpus), Jakarta Barat (Jakbar), Jakarta Timur (Jaktim), Jakarta Selatan (Jaksel), dan Jakarta Utara (Jakut). “Kendala kami adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap Covid-19. Tetapi kita yang namanya relawan, berusaha dan terus mencoba memberikan penjelasan kepada masyarakat, bahwa dampak Covid-19 sangat berbahaya dan menyebabkan kematian,” ungkapnya.
“Jadi berhati-hatilah dalam hal-hal kehidupan kita sehari-hari. Program 3 M yakni Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak yang sudah digaungkan pada tingkat negara, pemerintah pusat hingga Pemerintah Daerah (Pemda) terus kita bantu. Tiap hari maupun 3 (tiga) hari sekali kita keliling kepada masyarakat untuk mengedukasi atau syiar perlunya mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker,” paparnya.
Asal muasal gerakan ini didirikan, imbuhnya, ketika pihaknya kumpul bersama sesama relawan lainnya sambil memikirkan ide untuk membantu Pemerintah Indonesia sejak tanggal 31 Maret 2020 dan mulai bergerak pada 1 April 2020 dalam mengatasi penyebaran pandemi Covid-19. “Mulai bergerak memberikan edukasi penyuluhan agar masyarakat memindset masyarakat lainnya dan mau berubah untuk membantu program konseling, sehingga membentuk pusling-pusling tingkat RW,” terangnya.
“Pusling itu terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Masyarakat kita kasih edukasi pemahaman, kita syiarkan kepada masyarakat lainnya tentang pentingnya melakukan 3M di lingkungan setempat. Ketika mereka sudah kita berikan edukasi, mereka bertemu masyarakat sekitar pusling,” ujarnya.
Sebagai contoh, sambungnya, ibu kalau anaknya mau ke luar rumah tolong anaknya pakai masker. “Kalau suami pulang dari luar rumah mau masuk ke rumah, tolong cuci tangan. Selalu memberikan informasi kepada masyarakat setiap hari,” imbaunya.
Dikatakannya, sudah ada instruksi, saran ataupun arahan dari Pemerintah Indonesia, pemerintah pusat dan daerah, sebagai pusling atau relawan anti Covid-19, tetap bekerja walaupun di hari libur. “Kita mengimbau agar ketika libur Natal dan Tahun Baru 2020, jangan ada kerumunan di luar rumah. Tetap kita harus patuhi peraturan protokol kesehatan (prokes) dari Pemerintah Indonesia dan berkolaborasi dengan pemerintah setempat untuk tetap memberikan edukasi tiap hari atau tiga hari sekali kepada masyarakat agar jangan luput 3M dan 3M agar dilaksanakan sungguh-sungguh,” katanya.
Menyoal anggaran GRAC untuk 2021, sambungnya, pihaknya tidak menitikberatkan kepada anggaran. “Pasalnya, kita sifatnya sosial dan kita rela tapi kalau memang ada anggaran buat kami dari pemerintah pusat akan kami gunakan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Dijelaskannya, setelah bulan 4 (empat) yaitu April 2020, GRAC sudah diangkat menjadi relawan dari bagian Satgas Covid-19. “Tugas kami melayani masyarakat dan tidak ada mengharapkan imbalan apa pun. Kita ikhlas dan rela membantu masyarakat,” pungkasnya.
“Saya berharap dengan seintensnya kita memberikan penyuluhan 3M kepada masyarakat, kiranya bisa memersempit ruang gerak penyebaran virus Corona dan virus Corona bisa berlalu,” tandasnya.
Rakorda ini juga diisi dengan acara Talkshow yang menghadirkan narasumber dari pihak Pemerintah Indonesia, dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), relawan dan Satgas Covid-19 tingkat nasional, dan Rakorda ini akan ditindaklanjuti oleh relawan pusling yang ada di Jakarta. (Murgap)