Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua Barat Mozes Rudi F Tumisela (tengah) foto bersama di acara Rakernas DPD 1 Partai Golkar seluruh Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis malam (22/03/2018). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (DPP P-G) menggelar acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) 1 selama 2 (dua) hari, sejak Kamis malam hingga Jum’at malam (22-23/03/2018) di Hotel Sultan, Jakarta. Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Muhammad Jusuf Kalla (MJK) pada Kamis sore ini.
Tampak hadir Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua Barat Mozes Rudi F Tumisela didampingi 15 (lima belas) anggota. Ditemui wartawan Madina Line.Com. Mozes Rudi F Tumisela di Hotel Sultan menjelaskan, sesuai dengan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang digelar oleh DPP Partai Golkar, beberapa waktu lalu, yang menyiapkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden RI 2019, dua periode, sebenarnya Partai Golkar mendukung Jokowi tanpa syarat dan soal mencari Wakil Presiden (Wapres) RI 2019 itu juga menjadi keputusan Jokowi menentukan.
“DPD Partai Golkar Provinsi Papua Barat pada saat Pemilihan Presiden (Pilpres) sebelumnya, kita juga mendukung Jokowi berdampingan dengan MJK sebagai Wapresnya sebagai kader terbaik Partai Golkar. Kami berharap agar pertarungan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) saat ini bisa menghasilkan kursi sesuai target, maka kalau itu tercapai, kita menyiapkan kader terbaik kita dan kader terbaik di Partai Golkar itu juga ada banyak, di antaranya Airlangga Hartarto. Saya pikir, Papua Barat tetap mendorong apabila Jokowi mau meminang Airlangga Hartarto,” terangnya.
Dikatakannya, Partai Golkar realistis ketika Partai Golkar memenangkan target kursi 18%, maka mendorong Airlangga Hartarto sebagai Wapres RI Jokowi pada 2019. “Di Papua Barat, kita juga akan menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke depan. Kami akan mendorong elemen Partai Golkar di sana. Namun, hingga saat ini, DPP Partai Golkar belum mendeklarasikan, bahwa menjadikan Airlangga Hartarto sebagai Wapres RI di 2019. Tetapi kalau ditanya Airlangga Hartarto kita dukung jadi Wapres RI 2019, itu tergantung dari capaian kursi yang diperoleh oleh Partai Golkar di daerah yang duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),” paparnya.
“Di simpul-simpul Partai Golkar di daerah, kita buatkan spanduk dan baliho, Jokowi Presiden dua periode. Keinginan masyarakat Papua sebenarnya masih menginginkan Jokowi menjabat Presiden RI dua periode. Kami tetap jalan sesuai dengan arahan Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto,” ungkapnya.
Ia mengatakan, ke depan, Presiden Jokowi bisa lebih memerhatikan slogan yang pernah didengungkan, bahwa ada program Indonesia Terang, yang kemudian berubah menjadi Papua Terang. Namun, pada kenyataannya, ia yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Golkar Provinsi Papua Barat, merasa program tersebut belum berjalan optimal.
“Pasalnya, kami mendapati situasi di 1 (satu) Kabupaten Teluk Bintuni, yakni kabupaten penghasil bibit tangguh sampai sekarang masih punya kendala terhadap penerangan listrik. Di sana ada kerusakan-kerusakan yang diabaikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN),” jelasnya.
Untuk itu, ia mendorong Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bisa menginstruksikan PLN Pusat agar serius bekerja untuk bagaimana capaian dari Direktur Executive (Direktif) Papua Terang. “Kabupaten Teluk Bintuni adalah kabupaten penghasil Liquid Natrilium Gas (LNG). Oh ada kerusakannya, di mana letak kerusakannya? Itu yang harus dicari. Pasalnya, Kabupaten Teluk Bintuni ini adalah kabupaten bibit tangguh. Di situ, sudah ada kerjasama dengan PLN tetapi kemudian yang terjadi malah lampu masih sering mati-mati. Mati lampu secara bergiliran dan mati listrik secara mendadak dan banyak masyarakat Papua Barat yang dirugikan,” terangnya.
“Kami memohon kepada Presiden Jokowi untuk kemudian program Papua Terang tidak hanya sebagai slogan semata. Presiden Jokowi sudah bekerja sungguh-sungguh tetapi pejabat di bawahnya ini tidak serius dalam bekerja terutama PLN,” tandasnya.
Rakernas Partai Golkar malam ini mengambil tema “Meneguhkan Etika Politik Mewujudkan Partai Golkar Bersih Menuju Sukses Pemilu 2019 yang Bermanfaat” dan “Bersih Bangkit Maju dan Menang”. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto dan Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Tito Karnavian memberikan paparan dalam acara ini. (Murgap)