Nasrullah
Jakarta, Madina Line.Com – Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (Ketum PB PII) periode 2008 hingga 2010 Nasrullah mengimbau kepada Ketum PB PII periode 2017 hingga 2020 Husein Tasrik Maruf agar fokus kerjanya kepada pembinaan pelajar.
“Pasalnya, saya memandang, bahwa PII itu, embrio dari semua hal. Artinya, keberhasilan PII itu sebagai embrio semua hal itu bisa mengarah kepada hal-hal yang positif. Misalnya, pelajar setelah keluar dari PII itu menjadi dokter ataupun doktor,” ujar Nasrullah kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara 70 Tahun Hari Bangkit Nasional (Harbanas) 4 Mei 1974-4 Mei 2017 PB PII 2017-2020 dengan mengambil tema “PII Terdepan Bersama Pelajar, Menuju Indonesia Berkeadaban” yang digelar di Gedung Joeang ’45, Jakarta Pusat (Jakpus), Kamis malam (04/05/2017).
Ada 1 (satu) pimpinan Sekolah Islam Darul Fikri, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat (Jabar) sejak tahun 2000 dan pelaku usaha ini menjelaskan, beberapa generasi jebolan dari PII saat ini sudah berhasil menjadi pemimpin di Republik Indonesia (RI), ada yang menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (Men ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Kepala BPN) Sofyan Djalil hingga menjadi Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla (JK). “Kalau bicara trend kemajuan program PII tiap periodenya relatif ya karena saya tidak bisa menilai. Pasalnya, tiap zaman kepemimpinan berbeda-beda cara memimpin dan zamannya juga berbeda. Zaman saya beda dan zaman Ketum PB PII saat ini juga berbeda,” tegasnya.
Menurutnya, Ketum PB PII saat ini tinggal menyesuaikan diri saja dengan perkembangan zaman. “Kalau soal keberhasilan program kerja, parameter Ketum PB PII berbeda-beda. Artinya, kalau dulu kadernya banyak kalau sekarang jumlah kadernya tidak sebanyak dahulu. Secara kualitatif, saya optimis maju karena PII punya banyak keberhasilan dan indikatornya bukan hanya di Ibukota Jakarta saja tapi semua Pengurus Wilayah (PW) PII di seluruh Indonesia juga sudah ada kemajuannya,” terangnya.
“Kalau PII ingin berhasil ke depan bisa dilihat dari jumlah penciptaan wirausaha baru (WUB) atau entrepreneur tiap tahunnya. Saya mengimbau setiap lulusan PII harus bisa menjadi entrepreneur jangan menjadi pekerja karena dari dulu telah diterapkan dan ditanamkan ketika kita menjadi kader PII untuk menjadi WUB, itu pula kelebihan kader-kader PII dibandingkan dengan organisasi lain,” paparnya.
Dikatakannya, dengan adanya semangat independen dan jiwa menjadi wirausaha sejak menjadi kader PII, maka lulusan PII lebih dibutuhkan untuk menjadi pengusaha. “Dengan semangat 70 tahun PII, maka kader PII saat ini harus lebih maju dan bisa menghasilkan karya lebih baik,” pesannya. (Murgap)