Ghozali
Jakarta, Madina Line.Com – Kepala Pusat (Kapus) Perencanaan Program dan Laporan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) Ghozali mengatakan, keterkaitan dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di Maros banyak hal yang harus diperhatikan, seperti pengembangan aplikasi data-data mengenai data guru.
“Di Maros soal server sudah masuk di setiap kecamatan. Di seluruh sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) sudah memiliki server,” ujar Ghozali kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perencanaan Data Program Pendidikan SD Hingga SMA yang digelar selama 4 (empat) hari sejak Rabu malam (29/03/2017) hingga Sabtu pagi (01/04/2017) di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu malam (29/03/2017).
Dikatakannya, semua kini harus masuk aplikasi server data dan nantinya data itu untuk rujukan ke sekolah-sekolah. “Jumlah siswa putus sekolah sudah berkurang. Sekarang ini jumlahnya tinggal 5% dari Wajib Belajar 9 (sembilan) tahun. Masalah-masalah aplikasinya kadang bermasalah di servernya, istilahnya ada kendala perbaikan atau teknis,” paparnya.
Ia mengharapkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nasir agar memerhatikan nasib operator di sekolah di Maros yang mendapatkan honor dan diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). “Di Maros mengenai penyediaan silabus untuk pengoperasian aplikasi juga tidak ada masalah,” tandasnya. (Murgap)