Mujianto Sanmiarji
Jakarta, Madina Line.Com – Ketua Kompartemen Laut Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (DPP Asperindo) Mujianto Sanmiarji mengatakan, DPP Asperindo mendukung dibukanya jalur transportasi dengan kapal roll-on/roll-off (RORO) Davao-General Santos-Bitung pulang pergi atau PP yang merupakan 1 (satu) rute prioritas dalam jalur ASEAN RORO Network Project sebagaimana tercantum dalam ASEAN Economic Community (AEC) blueprint 2025 dan Brunei Darusssalam-Indonesia-Malaysia-Philippine Growth Area (BIMP-EAGA) Vision 2025.
Demikian hal itu dikatakan Mujianto Sanmiarji kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui usai acara pertemuan antara Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Ketum Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani dengan Duta Besar (Dubes) Filipina untuk Republik Indonesia (RI) di Kantor Kadin, Jakarta, Senin sore (13/03/2017).
Dikatakannya, dengan adanya kerjasama ini bisa meningkatkan konektivitas Indonesia dan Filipina semakin baik. “Artinya, kapal bisa terjadwal, sehingga otomatis bisa meningkatkan volume bisnis. Kalau volume bisnis bagus dan meningkat, tentu kita mensupport atau mendukung kurir dan logistiknya akan kita maksimalkan. Makanya, kita mendukung itu. Asperindo dengan segenap anggota yang ada siap untuk berpartisipasi mendukung dibukanya jalur RORO ini,” katanya.
“Banyak pengiriman logistik yang selama ini ke Davao dan General Santos belum terekspos, dan kalau selama ini 3 (tiga) hingga 4 (empat) minggu berlayar sampai ke wilayah itu, maka dengan dibukanya jalur RORO itu, akan bisa lebih cepat. Secara otomatis, kita bisa tawarkan ke customer-customer (pelanggan) untuk wilayah itu, sehingga akan meningkatkan volume bisnis,” terangnya.
Dijelaskannya, logistik yang ditangani Asperindo, barang-barang bermacam-macam jenis yang ditawarkan ke customer-customer besar dan menengah. “Produknya bisa susu, daging dan lainnya,” paparnya.
Ia mengakui, selama ini sebelum dibukanya jalur RORO untuk besaran biaya transportasi pengiriman produk ke wilayah Indonesia bagian timur, masih tinggi baik via laut maupun darat dan udara. “Kita minta agar program tol laut segera direalisasikan oleh Presiden RI Jokowi, sehingga bisa menghemat ongkos transportasi. Selama ini waktu mencapai Indonesia bagian timur juga masih lambat,” ujar Mujianto yang juga General Manager (GM) Pandu Transport ini.
Ia memproyeksikan dengan adanya kerjasama antara Pemerintah RI dan Filipina ini bisa menguntungkan bagi bisnis logistik nasional. “Semakin banyak moving (bergerak) barang-barang yang berlayar, otomatis dari Asperindo sendiri akan meningkatkan jasa service (pelayanan). Service meningkat otomatis omzet meningkat dengan dibukanya jalur RORO ini,” pungkasnya.
“Jadi tidak akan ada dampak merugi. Malah meningkatkan omzet pengiriman logistik di jalur RORO. Dengan dibukanya jalur RORO ini otomatis volume bisnis akan naik dan volume pengiriman logistik juga akan naik,” terangnya.
Mujianto mengharapkan Presiden RI ke-7 (tujuh) Jokowi secepatnya membuka jalur tol laut domestik dan hubungan dengan kota-kota di ASEAN juga dibuka. “Jadi jalurnya tidak berputar-putar, pengiriman logistik langsung ke daerah tujuan dan potensi-potensi jalur di Sulawesi, dan daerah laut di perbatasan yang berdekatan dengan kota-kota di ASEAN agar dibuka juga untuk meningkatkan ekonomi nasional,” katanya.
“Asperindo menargetkan dengan dibukanya jalur RORO ini, omzet ribuan anggota DPP Asperindo meningkat dan anggota DPP Asperindo ini tersebar di seluruh Indonesia dan setiap provinsi serta kabupaten seluruh Indonesia,” tandasnya. (Murgap)