Muhammad Akbar Andi
Jakarta, Madina Line.Com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) periode 2016 hingga 2021 Muhammad Akbar Andi mengatakan, pengurus AMPI periode 2016 hingga 2021 yang dilantik pada malam hari ini mayoritas berusia di bawah 35 (tiga puluh lima) tahun dan menurut Undang-Undang (UU) Pemuda itu, usia 30 (tiga puluh) tahun berorganisasi itu, sah-sah saja.
“AMPI ke depan akan kita jadikan kembali lagi menjadi organisasi partisipasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (P-Golkar). Jadi kita kembalikan lagi ke kittahnya,” ujar Muhammad Akbar Andi kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui usai acara Pelantikan Pengurus DPP AMPI periode 2016 hingga 2021 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat (Jakpus), Senin malam (20/02/2017).
Dikatakannya, AMPI ini dibuat sebagai laboratorium kader DPP Partai Golkar. “Jadi sebelum kader-kader AMPI masuk ke Partai Golkar dikaderisasi dulu di AMPI,” katanya.
“Program DPP AMPI ke depan lebih meningkat ke modern tapi program konvensional tidak kita tinggalkan. Kita lebih ke program kerja yang dekat dengan masyarakat berjiwa muda seperti Electronic Commerce (E-Commerce) dan ekonomi. AMPI ini tidak saja bergerak di bidang politik saja mulai ke depan dan AMPI juga tidak hanya fokus ke dunia politik praktis saja,” tegasnya.
Ia menerangkan, sejauh ini pengurus AMPI juga sudah ada yang menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian dan Lembaga (K/L) Negara. “Ekonomi lebih lanjut dan pendidikan teknik akan kita kembangkan lebih lagi,” terangnya.
“AMPI kemarin juga sudah melakukan audiensi dengan Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical. AMPI itu, ke depan harus lebih meningkatkan intelektualitas. Jadi di Indonesia saat ini minat baca di masyarakat pemuda itu, sangat rendah. Jadi AMPI itu, ke depan siap membuat perpustakaan biar minat baca anak muda itu, semakin meningkat dan bisa kita fasilitasi,” paparnya.
Dikatakannya, AMPI siap membuat perpustakaan di 34 (tiga puluh empat) provinsi, kabupaten dan kota serta kecamatan di Indonesia. “Program kerja AMPI ke depan juga akan menyentuh ke pemuda di daerah perbatasan di Indonesia. Program AMPI tidak hanya di pusat saja dan AMPI akan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) untuk menggelorakan semangat futsal di kalangan pemuda dan AMPI sudah melakukan penandatanganan MoU dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI untuk membuat industri yang AMPI usulkan,” katanya.
“AMPI memiliki lembaga Gerakan Pelajar Mahasiswa Pembaruan (GPMB) untuk mengkaderisasi calon anggota AMPI,” tukasnya.
Ketika ditanya sikap politik AMPI dalam menghadapi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 2017 putaran ke-2 (dua) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) RI 2019? Ia mengatakan, AMPI dan Partai Golkar siap seiring untuk menjadikan Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi lagi DKI 1 (satu) dan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi kembali menang di Pilpres RI 2019.
“AMPI ini lebih kepada pelaku anak-anak muda. Kita akan memfasilitasi anak-anak muda di Indonesia lewat seni peran, musik dan olahraga untuk mengajak mereka militan terhadap Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres RI 2019,” jelasnya. (Murgap)