Suasana BEM Nasionalis menyatakan sikap (manifesto) di Monumen Tugu Proklamasi, Jakpus, baru-baru ini. (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nasionalis, baru saja menyelenggarakan rapat akbar dan konsolidasi kebangsaan di Universitas Jayabaya, Jakarta, yang dihadiri 83 (delapan puluh tiga) BEM dari Sabang sampai Papua.
Perihal kegiatan acara tersebut, BEM se-Indonesia khususnya, membicarakan persoalan kebangsaan serta arah ke depan BEM yang nasionalis. Terbentuknya BEM Nasionalis, tentunya guna menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
Namun, dalam hal ini, Koordinator pusat BEM Nasionalis melalui Ismail Marasabessy bersama rekan-rekan BEM Nasionalis menyatakan sikap (manifesto) dengan beberapa point di Monumen Tugu Proklamasi 45, Jakarta Pusat (Jakpus), pada 24/12/2016 dengan bunyi Menyerukan semua elemen anak bangsa agar bersama-sama bersatu menjunjung perbedaan, pluralitas (keberagaman) dan kemajemukan demi persatuan Indonesia; Mendesak Pemerintah Indonesia untuk tegas dalam penegakan hukum terutama pemberantasan korupsi terhadap kasus-kasus yang saat ini terjadi atau kasus-kasus masa lalu; Stop politik dinasti yang dapat merusak iklim demokrasi;
Meminta Pemerintah Indonesia agar menindak tegas perusahaan yang melakukan kerusakan lingkungan yang merugikan masyarakat dan bangsa Indonesia; Mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan pemerataan pendidikan dan kesehatan yang berkeadilan di seluruh Indonesia dan Menuntut Pemerintah Indonesia untuk menuntaskan pelanggaran Hak Azazi Manusia (HAM) yang ada di Indonesia secara obyektif. Ismail juga mengharapkan Manifesto bersama yang digelar di Monumen Tugu Proklamasi, Jakpus ini, agar Pemerintah Indonesia dapat merespon dengan cepat.
“Demikian manifesto ini kami sampaikan dengan telaah dan kajian yang mendalam dan kiranya Pemerintah Indonesia agar segera merespon dengan cepat,” tegasnya di depan para peserta. (Murgap)