Suasana jumpa pers akhir tahun 2016 dengan Menpar Arief Yahya di Ruang Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenpar, Jakarta, Rabu siang (21/12/2016). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya didampingi Sekretaris Kemenpar Ukus Kuswara dan pejabat Eselon 1 di lingkungan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Ketua Umum Badan Promosi Pariwisata Indonesia (Ketum BPPI), serta Ketum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) memberikan penjelasan umum tentang kinerja kementerian selama tahun 2016 dan pemaparan program prioritas tahun 2017.
Menpar Arief Yahya menjelaskan, capaian jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Januari hingga Oktober 2016 secara kumulatif sebanyak 9.403.614 (sembilan juta empat ratus tiga enam ratus empat belas) wisman atau tumbuh 9,54% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebanyak 8.584.832 (delapan juta lima ratus delapan puluh empat delapan ratus tiga puluh dua) wisman. Diproyeksikan hingga akhir Desember 2016, target 12 (dua belas) juta wisman akan terlampaui, dengan estimasi akan tercapai kunjungan wisman pada November 2016 sebesar 1,3 juta wisman dan Desember 2016 1,5 juta wisman.
“Target pada triwulan 4 (Oktober, November, Desember) 2016 sebesar 3,9 juta wisman atau 32,5% dari target 2016. Pada Oktober sudah tercapai 1,040 juta wisman atau tumbuh 18,55%, sedangkan sisanya 2,86 juta optimis akan terlampaui karena dalam 3 (tiga) bulan tersebut, saat peak seasons (puncak musim) dan menurut data akan terjadi pertumbuhan tinggi hingga dua digit,” kata Menpar Arief Yahya saat ditemui pada acara Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2016 di Ruang Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenpar, Jakarta, Rabu siang (21/12/2016).
Arief menjelaskan, secara garis besar kebijakan dalam mengembangkan kepariwisataan selama tahun 2016 sudah on the track, sehingga target pariwisata yang ditetapkan, yakni kontribusi pariwisata terhadap perekonomian (Produk Domestik Bruto atau PDB) nasional sebesar 11%, devisa yang dihasilkan sebesar Rp172 triliun dan penyerapan 11,8 juta tenaga kerja (langsung, tidak langsung, dan ikutan) dan jumlah kunjungan wisman 12 juta dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) 260 (duua ratus enam puluh) juta optimis akan tercapai. “Capaian kinerja pariwisata tahun 2016 ini semakin menguatkan kita untuk meraih target 2017 hingga 2019,” katanya.
Pemerintah Indonesia menetapkan target pariwisata 2017, yakni kontribusi pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 13%, devisa yang dihasilkan sebesar Rp200 triliun, penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 (dua belas) juta, jumlah kunjungan wisman 15 (lima belas) juta dan pergerakan wisnus 265 (dua ratus enam puluh lima) juta, serta indek daya saing (World Economic Forum atau WEF) berada di ranking 40 (empat puluh), dari posisi saat ini di ranking 50 (lima puluh) dunia, sedangkan target pariwisata 2019, yakni jumlah kunjungan wisman 20 (dua puluh) juta; pergerakan wisnus 275 (dua ratus tujuh puluh lima) juta; kontribusi terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 15%; devisa yang dihasilkan sebesar Rp280 triliun; penyerapan tenaga kerja sebanyak 12,6 juta serta indek daya saing (WEF) berada di ranking 30 (tiga puluh) dunia. Ia menegaskan kembali amanat Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) agar pertumbuhan sektor pariwisata dipercepat dan diakselerasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Pemerintah RI dalam program pembangunan 5 (lima) tahun ke depan yang fokus pada sektor infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata, telah menetapkan pariwisata sebagai leading sector (sektor utama) karena dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, pertumbuhan sektor pariwisata positif. (Murgap)