Jokowi Kw (tengah) foto bersama Paspampres di Istana Bogor, Jabar, baru-baru ini. (Foto : Barto Silitonga)
Jakarta, Madina Line.Com – Ulah para pengunjuk rasa damai 4/11 kemarin, membuat hati Cholid warga Bandung, Jawa Barat (Jabar) atau akrab disapa Jokowi Kw merasa prihatin, gerah dan terpukul. Penyebabnya Presiden RepubIik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dicemoohkan para aksi unjuk rasa, hingga tragisnya diteriaki agar turun dari kepemimpinannya sebagai RI-1.
Ia pun tergerak hatinya untuk menemui para rekanan relawan yang ada di Jakarta. Diawali kunjungannya ke Rumah Lembang posko pemenangan Calon Gubernur Daerah Khusus Ibukota (Cagub DKI) Jakarta Ahok. Ketika ditanya pewarta, Jokowi Kw mengatakan, ke Jakarta ini lagi karena merasa terpanggil dan gerah melihat perkembangan terutama ketika demo.
“Kunjungan saya sewaktu ke Rumah Lembang sendiri ternyata seperti nostalgia, karena bisa bertemu dengan sahabat-sahabat waktu {emiliohan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2 (dua) tahun lalu,” ujar Cholid saat berkunjung di Istana Bogor, Jabar, Selasa (22/11/2016).
Dari pantauan pewarta, selain fisik yang sudah menyerupai, gerak tubuh dan cara berbicara serta penuturan Cholid si Jokowi Kw tiada bedanya dan benar-benar mirip sekali dengan orang nomor 1 (satu) di Republik Indonesia (RI) ini, yang sebelumnya juga saat Pilpres 2014, dirinya juga sudah ikut ambil bagian turut berpartisipasi berkampanye mendukung Presiden Jokowi. “Dulu itu, waktu Jokowi tidak bisa hadir saat berkampanye di Cimahi, Jabar, saya beserta rekan-rekan relawan ambil kebijaksanaan untuk menggantikan posisi Jokowi berkampanye di Cimahi,” katanya mengisahkan saat Pilpres 2014 kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui baru-baru ini.
Awal tujuan kehadirannya ke Istana Bogor, Jabar, yang disambut hangat Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres, ingin berpamitan dan meminta do’a restu dari Presiden Jokowi untuk ikut berpartisipasi lagi dalam kampanye untuk mendukung Cagub dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta dengan nomor urut 2 (dua) Ahok-Djarot. (Barto)