Dirut PT Rofis Jaya Perkasa Tubagus Fadhli Robby ST MT (pertama dari kanan) memberikan paparan kepada Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa tentang produk yang sedang dipamerkannya di Naval Expo 2022 terkait air limbah yang asam bisa netral tapi dapat bonus listrik
pergolahan air bersih dan air limbah serta air minum karya anak bangsa metode full electro, di Gedung Balai Samudera, Jakut, Minggu malam (11/09/2022). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Andika Perkasa secara resmi membuka acara pameran industri kemaritiman Naval Expo 2022 di Balai Samudera, Jakarta Utara (Jakut), Minggu malam (11/09/2022).
Naval Expo 2022 merupakan pameran industri kemaritiman yang digelar TNI Angkatan Laut (AL) sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 TNI AL yang jatuh pada tanggal 10 September 2022. Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa pun menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada TNI AL.
Tampak hadir dan ikut di dalam acara pameran ini, PT Rofis Jaya Perkasa untuk membuat pengolahan air bersih tanpa bahan kimia, hanya perlu full electro, alat ini telah dipasang di berbagai tempat di seluruh Indonesia, baik fasilitas air bersih untuk kebutuhan support (pendukung) militer maupun untuk industri perkebunan sawit, industri makanan, dan lainnya. “Alat yang dibuat ciptaan dalam negeri Indonesia ini, workshopnya berada di Kota Bogor di Jalan Cifor Kilometer (Km) 2,5 Nomor 7 Situgede Bogor Barat Kota Bogor +62 254 8427704. dan karyawannya semua orang Indonesia, bahkan bahan baku juga dari Indonesia,” ujar Direktur Utama (Dirut) PT Rofis Jaya Perkasa Tubagus Fadhli Robby ST MT kepada wartawan Madina Line.Com ketika ditemui di sela-sela acara pameran Naval Expo 2022 ini.
PT Rofis Jaya Perkasa didirikan tahun 2012 oleh Tubagus Fadhli Robby ST MT yang lulusan Sarjana Teknik dari Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten dan Magister Tekniknya dari Institute Teknologi Sepuluh November Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Teknologi PT Rofis Jaya Perkasa ini disebut dengan e-WTP atau disebut Electro Water Treatment Plant.
Teknologi PT Rofis Jaya Perkasa ini disebut dengan e-WTP atau disebut Electro Water Treatment Plant. (Foto : Murgap Harahap)
PT Rofis Jaya Perkasa membuat pengolahan air bersih tanpa bahan kimia, hanya perlu full electro. (Foto : Murgap Harahap)
Teknologinya mudah dioperasionalkan dan mudah dimaintenance (dirawat), bahkan biaya operasional dibandingkan bahan kimia, maka lebih efisien. Pengolahan air tanpa bahan kimia metode full electro ini untuk air bersih dengan electro adjust pH netralisasi, electro coagulant, electro multimedia filter, electro desinfectan dan untuk air bakunya bisa menggunakan teknologi electro anti scalant dan anti fouling.
“Kelebihan lainnya adalah bisa juga untuk memproteksi karat, namun produk karatnya sebagai pengganti bahan kimia semua kebutuhan di pengolahan air bersih,” terangnya.
Selain pengolahan air bersih, juga ada produk air minum tanpa bahan kimia, seperti electro desinfectan yang menggantikan UV lamp dan UV lamp pergantiannya tiap tahun, klo anode desinfectan ini per 20 tahun pergantiannya, jadi operasionalnya hanya listrik yang efisien saja. Alat pengolahan juga bisa untuk pengolahan air limbah dengan electro fuel cell neutralisasi, fuel cell microbiological, dan lain sebagainya.
“Juga bisa untuk demineralisasi system full electro dan penunjangnya seperti electro anti scalant, electro biocide, electro diffusion dan electro dialysis system,” ujar Tubagus Fadli Robby ST MT yang bisa dihubungi di nomor Handphone (Hp)
081288913286 bagi peminat yang ingin memesan alat canggih ini.
Dijelaskannya, alat electro ini bisa juga membuat air asin menjadi tawar yang mudah dioperasionalkan dan dirawat dibandingkan metode kimia, sehingga sistem reverse osmosis lebih optimum untuk pengolahan air asin menjadi air tawar dan ditreatment dengan full electro untuk electro antiscalant dan electro biocide, dan sebagainya. Menurutnya, kemajuan teknologi di era 4.0 ini telah terjadi perkembangan industri.
“Namun, pengolahan air limbah dan kebutuhan air bersih serta Energi Baru Terbarukan (EBT) perlu ditingkatkan untuk menjawab hal tersebut,” tandasnya. (Murgap)