Ketua penyelenggara acara penghargaan Indonesia QHSE di ajang Indonesia IQSA 2024 Jamalul Izza ST MM (pertama dari kiri) foto bersama Dewan Juri Dr Ir Supandi (tengah) dan Chief Executive Office (CEO) Business Asia Indonesia di acara penghargaan IQSA 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta, Jum’at (04/10/2024). (Foto : Murgap Harahap)
Jakarta, Madina Line.Com – Sebanyak 22 perusahaan dari berbagai sektor industri di Indonesia meraih penghargaan dalam ajang Indonesia Quality, Health and Safety Environment (QHSE) pada Indonesia Quality Safety Awards (IQSA) 2024 yang digelar di ruang Binakarna, Hotel Bidakara, Jakarta, Jum’at malam (04/10/2024).
IQSA 2024 diselenggarakan oleh majalah Business Asia Indonesia bekerjasama dengan Forum QHSE Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Konstruksi. Ketua penyelenggara acara IQSA 2024 Jamalul Izza ST MM mengatakan, bahwa acara IQSA ini pertama kali sekali digelar pada 2024.
“Award ini diberikan bukan karena suka atau tidak suka. Tapi paling tidak di sebuah perusahaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)-nya sudah ada penilaian dari dewan juri,” ujar Jamalul Izza ST MM kepada wartawan ketika konferensi pers di sela-sela acara ini.
Dikatakannya, Dewan Juri inj kan dari berbagai industri sektor. “Jadi bisa menilai dari berbagai sektor dan infrastruktur, tools (alat-alat) dan Standar Operation Procedure (SOP) system perusahaan dan semuanya, bagaimana menuju K3 unggulan,” paparnya.
“Apalagi, kalau kita lihat setiap tahun angka kecelakaan pada pekerja semakin bertambah terus. Ini yang menjadi sebuah dorongan kita untuk membuat acara ini agar nanti ke depan, jumlah pesertanya bisa bertambah,” ucapnya.
Paling tidak, sambungnya, kalau kita yang menilai bukan diri kita tapi orang lain yang bisa menilai. “Paling tidak dengan sistem penilaian K3 pada perusahaan dan ada tim Dewan Juri yang handal dan bagus-bagus, mereka bisa melihat berapa poin (nilai) dan memberikan masukan saja,” katanya.
Dewan Juri Dr Ir Supandi menambahkan, dalam IQSA 2024 ini, pihaknya punya tanggung jawab. “Kita bukan hanya sekadar bertanya dan menjawab. Tetapi lebih mencoba, bahwa apa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, apakah itu perusahaan mining (tambang) dan infrastruktur, tapi semua tentunya mengandung nilai resiko, sehingga untuk menjabarkan dan mendapatkan hal-hal yang konkret di lapangan, kita mencoba,” ujar Dr Ir Supandi kepada wartawan ketika jumpa pers di sela-sela acara ini.
“Kami Dewan Juri pada ahli bidang berbeda-beda, sehingga untuk menentukan pemenang itu bukan lagi dasarnya senang atau tidak senang. Tapi kami mencoba seobyektif mungkin,” tegasnya.
Dijelaskannya, pihaknya juga memberikan hal lain terutama menyangkut masalah bukan hanya praktek di lapangan Safety Environment (SE) tapi lebih mencoba untuk memberikan improvement (bukti) di luar sekolah, di luar kursus, penjurian ini. “Awarding ini juga termasuk pemberian tambahan-tambahan pengetahuan atau sharing (berbagi) yang dilakukan seperti apa dan sebaiknya bagaimana dan dari pengalaman-pengalaman itu kami mencoba menilai agar peserta menjadi mengerti bukan hanya melaksanakan tapi oh mengapa harus begitu. Filosofinya seperti itu secara singkat,” ungkapnya.
Drs Muhamad Idham CIH MKKK selaku Direktur Bina Pengujian K3 Direktorat Jenderal Bina Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 (Ditjen Binwasnaker dan K3) Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) dan Woro Ariyandini selaku Deputi Kebijakan Pelayanan Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menjadi keynote speech (pembicara kunci) dalam acara ini dan menyerahkan piagam penghargaan kepada 22 perusahaan. (Murgap)